PAMEKASAN - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meminta aparat kepolisian menangkap pengusaha yang menjual garam impor untuk kebutuhan rumah tangga. Menurutnya, tindakan itu sudah melanggar peruntukkan garam impor yang khusus untuk kebutuhan industri.
"Garam industri itu garam impor, kadang-kadang garam industri ini yang merembes untuk dipasarkan ke rumah tangga. Ini yang merugikan petani karena pasarannya terganggu. Bagi yang merembeskan, polisi tangkap saja, itu yang merugikan petani," kata Anas di hadapan petani garam yang tergabung dalam Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kugar) di Dusun Buleng Desa Lembung Kecamatan Galis, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (10/8).
Bekas Ketua Umum PB HMI ini mengatakan, impor garam memang masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun, kata dia, impor garam khusus diperuntukkan untuk kebutuhan industri bukan rumah tangga karena produksi dalam negeri belum bisa memenuhinya.
Dijelaskan pula Anas, kebutuhan garam secara nasional sebanyak 3,2 juta ton per tahun. Produksi garam dalam negeri hanya 1,1 jutan per tahu. "Artinya masih ada 2,2 juta kebutuhan garam yang belum terpenuhi. Ini peluang untuk membuka lapangan kerja," ucapnya.
Siltaruhami dengan petani garam di Pamekasan, Madura ini sebagai rangkaian Safari Ramadan DPP Demokrat. Turut pula dalam kegiatan ini Sekjen DPP Demokrat, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas), Saan Mustopa (Wasekjen), Herman Khaeron (Ketua DPP) dan Ketua Umum Demokrat pertama, Prof DR Subur Budi Santoso.
Silaturahmi ini dirangkaikan dengan panen garam yang dilakukan Anas dan Ibas. Acara kemudian dilanjutkan dengan buka puasa dan pembagian bingkisan kepada para petani. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Pasang Dua Target di 2014
Redaktur : Tim Redaksi