Anas Urbaningrum Sementara Aman

SBY Pilih Kambinghitamkan Lawan Politik

Minggu, 24 Juli 2011 – 08:09 WIB
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Korodinasi Nasional Partai Demokrat, Sabtu, (23 Juli 2011) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Rakornas yang berlangsung 23-24 Juli dengan tema 'Konsolidati, Perbaikan dan Peningkatan Kinerja .Foto: /Mustafa Ramli/Jawa Pos

BOGOR - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan, bahwa posisi Anas Urbaningrum sementara masih amanPidato sambutan pendiri Demokrat sekaligus presiden RI itu justru menepis sejumlah spekulasi tentang pelengseran ketua umum DPP PD itu dari posisinya

BACA JUGA: Nazaruddin Terlacak di Argentina dan Kamboja

SBY menyatakan tidak gampang menentukan seseorang bersalah atau tidak


Indonesia, kata dia, adalah negara demokrasi yang menghormati penegakan hukum

BACA JUGA: Surat Pengunduran Diri Nazaruddin Dibuat Nuril

Pengadilan lah yang menentukan apakah tudingan dan pernyataan seseorang benar atau tidak
"Itu namanya trial by the court, bukan trial by the press, (trial by) SMS atau BBM," tegas SBY, di depan peserta Rakornas PD, saat upacara pembukaan, di Gedung  SICC, Sentul, Bogor, kemarin (23/7).    

Beberapa hari terakhir, wacana pelengseran Anas terus mengemuka

BACA JUGA: Bekas Anak Buah Sebut Nazaruddin Pembohong

Hal itu menyusul nyanyian dan tudingan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat MNazaruddin, yang belakangan justru focus mengarah  pada sosok mantan ketua umum PB HMi tersebutTerus bergulir wacana, bahwa  rakornas akan dijadikan ajang untuk menonaktifkan Anas dari jabatannya sebagai ketua umumBahkan, juga berhembus kencang isu dorongan agar rakornas menjadi titik awal segera melaksanakan kongres luar biasa (KLB).     

Meski tidak disampaikan secara eksplisit, SBY memberi sinyal kalau kader Demokrat justru harus meningkatkan kekompakan menghadapi gonjang-ganjing belakangan ini"Jangan berkecil hati, tetaplah tabah, tetap bersemangat karena masih ada hari esok, yang penting terus introspeksi dan berbenah diri," tandasnya, di awal-awal  sambutan.      

Lebih lanjut, SBY justru memilih menyeret pihak lain di luar partai yang berkontribusi menciptakan gonjang-ganjing di tubuh partainya, belakangan  iniYaitu, lewat serangan khususnya ditujukan pada kader yang telah melanggar tiga prinsip partaiYaitu, politik bersih, cerdas, dan santun.    

Secara terbuka, dia mengakui, di hampir 10 tahun usia Demokrat, partainya belum terbebas sama sekali dari kekurangan dan kelemahan"Oleh lawan politik, titik lemah dan kesalahan kader ini dijadikan sasaran tembak utama," tegas SBY.

Kemudian, lanjut dia, oleh media massa hal itu lantas terus dijadikan tema dan headline  selama berbulan-bulan"Mengalahkan isu besar lainnya," imbuh pendiri Demokrat  sekaligus Presiden RI tersebut.   Lewat serangan terhadap sejumlah kader partai tersebut, SBY menyatakan, bahwa reputasi Demokrat menjadi rusak karenanya"Ini  benar-benar karena nila setitik, rusak susu sebelanga," tandasnya.  Kepada ribuan kadernya, SBY mengingatkan, bahwa politik memang kerasFitnah, adu domba, dan pencemaran nama baik kerap dijadikan sejumlah pihak sebagai jalan untuk meraih kemenangan

"Tapi, yakinlah, yang gemar memfitnah dan mengadudomba akan mendapat ganjarannyaNamun, jangan hanya pasrah, jangan biarkan fitnah dan pencemaran nama baik dilakukan seenaknya," perintahnya.     

Saat menyampaikan pidato sambutan sekaligus arahan pada acara pembukaan tersebut, SBY tampak sangat seriusBeberapa kali bahkan, SBY menyampaikan arahannya dengan suara bergetarMisalnya, saat dia menyerukan agar kader Demokat agar meningkatkan  kekompakan dan tidak justru saling menyalahkan dalam menghadapi kondisi terkini partai"Hadapi badai politik, saya akan berdiri di depan dan bersama-sama  saudara semua untuk hadapi dan mengatasi ujian dan cobaan ini," tegas SBY, disambut tepuk tangan ribuan kader PD yang hadir.    

Pada kesempatan tersebut, beberapa kali memberikan tekanan agar setiap kader Demokrat kembali meneguhkan tiga prinsip politik partaiJika sudah tidak mau dan tidak mampu, dia bahkan secara terbuka mempersilahkan agar yang bersangkutan keluar dari partai berlambang mercy tersebut"Siapa saja diantara kita yang tidak mau menjalankan prinsip perjuangan partai, terutama etika politik bersih, lebih baik meninggalkan partai ini," tegasnya, kembali disambut  tepuk tangan.     

Dia juga berjanji, nantinya sebagai ketua dewan kehormatan partai, dirinya juga akan lebih konsen untuk mengawal tiga prinsip tersebutYaitu, dengan lebih pro aktif untuk mengusut dan menegakkan tiga hal tersebut"Sebab, citra dan kehormatan partai itu di atas segalanyaJangan karena ulah satu dua kader, jutaan kader  lain jadi terganggu dan merasa malu," ujar SBY.     

Meski relatif sementara aman, suara-suara yang menginginkan adanya KLB atau alternatif lain dengan penonaktifan tetap terdengarMisalnya, dari Sekretaris DPD Jawa Tengah Danny SriantoDia secara terbuka meminta agar rakornas dapat membuat langkah strategis penyelamatan partai dengan dua alternatif tersebut"Kalau menunggu  proses hukum berjalan, terlalu lama, keburu partai ini hancur, ketua umum itu termasuk figure utama," ujar Danny, di tengah arena rakornas.    

Dorongan lainnya, meski lebih halus sempat disampaikan, salah seorang pendiri Partai Demokrat Vence RumangkangDia juga meminta Ketua Dewan Pembina Demokrat membersihkan  partai dengan tidak lagi melihat orang per orangTapi, lebih mengedepankan kepentingan partai"Ini harus ada solusi, membela partai atau membela orang," kata Vence, juga di tengah arena rakornas. 

Vence meminta ada penyelesaian yang konkretKemungkinan penyelesaian melalui perombakan, menurut dia, bisa menjadi salah satu jalan keluar"Yang penting sekarang itu ada langkah politik yang tepat dan secepatnya," imbuh mantan wakil ketua umum Demokrat tersebutPintu menuju pelengseran Anas lewat rakornas memang terbuka

Berdasarkan AD/ART Partai Demokrat, KLB dimungkinkan melalui dua caraPertama, ada keinginan majelis tinggi yang diketuai SBYAtau, melalui mekanisme pengusulan dari setengah DPD (provinsi) yang dan dua per tiga DPC (kabupoaten/kota).  Umumnya, rakornas hanya dihadiri pengurus hingga tingkat DPDNamun,Rakornas kali ini berbeda karena juga mengundang DPC seluruh Indonesia. 

Di tempat terpisah, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, tidak mengambil pilihan pelengseran karena melihat arus bawah dukungan terhadap Anas masih cukup besar"SBY tentu sulit jika mengambil resiko melawan arus bawah," ujar Burhanudin, disela diskusi Polemik Trijaya, di Sentul City, tak jauh dari lokasi rakornas(dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Tafsirkan Pidato SBY agar Kader Kompak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler