jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum menyatakan, usulannya mendorong Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi calon wakil presiden pada pemilihan umum 2014 bukanlah sindiran.
Hal ini diungkapkan Anas menanggapi pernyataan pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Widjaya. Sebelumnya, Yunarto mengatakan, usul Anas itu jelas menyindir SBY untuk "turun derajat" dari jabatan presiden menjadi wakil presiden.
BACA JUGA: Bu Pur Dikaitkan dengan Cikeas, Ketua FPD Marah
"Buat apa menyindir? Tidak ada urgensinya. Itu saran politik saya. Saran serius dan rasional. Bukan sindiran, bukan ledekan," kata Anas kepada JPNN, Jumat (6/12).
Menurut Anas, jika SBY ingin menjadi cawapres akan sangat bermanfaat untuk keselamatan politik PD dan kontinuitas program-program pemerintah yang baik dan sukses.
BACA JUGA: Dipolisikan Pengamat, FPD Tetap Bela Ruhut Sitompul
Selain itu, ia menyatakan, dengan SBY menjadi cawapres kemungkinan bisa mendongkrak elektabilitas partai berlogo segitiga mercy itu.
"Insya Allah akan menjadi salah satu kekuatan pendongkrak suara. Untuk lebih memastikan bisa dilakukan survei," kata Anas.
BACA JUGA: Wakapolri Perintahkan Propam Buru AKBP Mindo Tampubolon
Jika SBY bersedia menjadi cawapres, Anas menyarankan agar orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu berpasangan dengan calon dari partai lain. Hal ini dilakukan apabila suara PD tidak menembus angka 20 persen dalam pemilu 2014.
"Bersama-sama dengan partai politik dalam koalisi pasti lebih baik ketimbang maju sendiri. Apalagi kalau PD tidak bisa maju sendirian. Koalisi adalah pilihan yang tak terhindarkan," kata Anas. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 85 Konflik Horizontal Sepanjang Tahun 2013
Redaktur : Tim Redaksi