Ancam Koran, Presiden Jerman Didesak Mundur

Rabu, 04 Januari 2012 – 09:05 WIB

BERLIN--Skandal utang membelit pemimpin Jerman. Presiden Christian Wulff mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya setelah diketahui terkait dengan skandal utang kredit pembelian rumah dan berusaha menutupi fakta tersebut.

Wulff, 52, dituduh sengaja melakukan intervensi untuk menghentikan pengungkapan kasus itu oleh koran Jerman dengan oplah besar, Bild, bulan lalu. Itu terjadi setelah dia menerima pinjaman secara dari istri salah seorang taipan atau miliarder koleganya.

Wulff telah meninggalkan SMS (pesan singkat) bernada marah dalam kotak suara redaktur Bild, Kai Diekmann. Di dalam pesan itu, Wulff mengancam akan menuntut secara hukum dan mengadukan Kai ke Direktur Eksekutif Bild Axel Springer dan sejumlah pemegang saham utama Koran tersebut.

Di tengah meluasnya kemarahan terhadap kasus tersebut karena presiden dianggap telah mengancam kebebasan pers, Financial Times Deutschland pun menulis bahwa Wulff seharusnya segera mundur dari jabatannya.

"Dalam pemahaman dia, kasus ini mungkin dianggap sepele. Tetapi, banyak hal sepele yang dibuat oleh Christian Wulff akhir-akhir ini hingga menjadi mencemaskan dan tidak bisa ditoleransi lagi," tulis koran tersebut. "Semua dilakukan secara terus-menerus hingga menjadi keterlaluan. Kredibilitasnya tercoreng oleh tindakannya yang berlebihan dan salah. Orang yang sering membuat kesalahan seperti itu tidak bisa terus menjadi presiden," tambah koran itu.

Koran berpengaruh Sueddeutsche Zeitung juga menulis kritik dalan editorialnya. "(Tindakan Wulff) ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers. Kesalahan yang terlalu besar dilakukan pejabat tinggi setingkat presiden," tulisnya.

Dalam pernyataan emosional di televisi pada Desember tahun lalu, Wulff menocba menjelaskan skandal tersebut. Dia mengakui mendapatkan kredit pembelian rumah dari pengusaha Egon Geerkens.

Para praktisi dan ahli hukum menuduh bahwa Christian Wulff pernah menerima kredit saat menjabat gubernur Negara Bagian Niedersachsen dan mendapat keringanan bunga. Hal itu dianggap melanggar undang-undang. Selain itu, Partai Hijau di Negara Bagian Niedersachsen menyebut bahwa Wullf agaknya tidak memberikan jawaban sesuai fakta terkait pertanyaan yang diajukan wakil partai itu di parlemen Niedersachsen pada 2010. (AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nigeria Status Darurat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler