TRIPOLI - Salah seorang putra mantan penguasa Libya Muammar Kadhafi, Saadi Kadhafi, dilaporkan ditangkap oleh pemerintah Niger. Selanjutnya, anak ketiga Kadhafi itu dikenai tahanan rumah dan dilarang berkomunikasi. Penahanan tersebut dilakukan setelah adik kandung Saif al-Islam Kadhafi itu mengancam melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan baru di Tripoli.
Kabar penangkapan dan penahanan Saadi tersebut kali pertama diungkapkan oleh Dewan Nasional Transisi (NTC) Libya dan dikutip CNN kemarin (13/2). Pemerintah Niger tidak mengomentari kabar itu.
Namun, NTC menyatakan bahwa pernyataan Saadi, yang disiarkan melalui jaringan televisi Al Arabiya, itu dinilai telah melanggar persyaratan dari izin tinggalnya di Niger selama ini.
"Saadi menggunakan suaka yang diperolehnya di Niger atas dasar kemanusiaan untuk melancarkan agresi terhadap rakyat Libya dan kemenangan revolusi," ujar Juru Bicara NTC Mohammed Nasr al Hraizi dalam pernyataan resmi.
Pemerintah baru Libya mengajukan protes ke pemerintah negeri tetangganya tersebut atas wawancara Saadi dengan Al Arabiya, serta menuntut agar dijatuhkan sanksi kepada Saadi, termasuk kemungkinan ekstradisi. Penahanan Saadi juga terjadi tersebut bersamaan dengan persiapan rakyat Libya untuk merayakan setahun revolusi pada 17 Februari mendatang. Perlawanan rakyat berhasil melengserkan Kadhafi enam bulan berikutnya. Sejumlah detail persiapan telah diumumkan.
Tapi, puncak perayaan akan dihelat di Tripoli dan Benghazi, dua kota tempat dimulainya revolusi. Selain itu, juga diadakan di Misrata, salah satu medan perang utama dalam revolusi. (CNN/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Menuju Perubahan Masih Berliku
Redaktur : Tim Redaksi