JAMBI – Menghadapi Ujian Nasional (UN) mendatang, pemerintah daerah di provinsi Jambi sepertinya cukup percaya diri (Pede). Meski secara nasional ada 20 ribu honorer yang mengancam pemboikotan UN, tapi di provinsi Jambi mereka tak begitu mengkhawatikan. Bahkan, mereka percaya untuk kondisi pendidikan di Jambi ini masih baik. Guru honorer yang mencapai ribuan orang di Kota Jambi akan dilibatkan dalam pelaksanaan UN tahun 2012 ini. Hal ini ditegaskan langsung oleh Jumisar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi kepada Jambi Ekspres (Group JPNN).
Menurutnya, semua guru akan diberdayakan dalam pelaksanaan UN 2012 ini, termasuk juga tenaga honorer. “Tenaga guru honorer juga akan kita libatkan dalam pelaksanaan UN tahun 2012 ini nantinya,” katanya ketika dikonfirmasi kemarin.
Ditanyakan mengenai jumlah guru honorer yang ada di Kota Jambi, dirinya mengatakan jumlahnya mencapai ribuan orang. Sayangnya, ia tak mengetahui pasti berapa jumlah tenaga honorer tersebut. “Jumlah banyak. Guru honorer yang ada di Kota Jambi dan terdata masuk dalam database serta mengantongi NUPTK, jumlahnya mencapai ribuan orang. Namun jumlah pastinya saya kurang tahu pasti,” tegasnya.
Lalu, bagaimana keterlibatan guru honorer dalam pelaksanaan UN tahun 2012 ini" Jumisar menjelaskan, guru honorer akan ikut serta menjadi pengawas ujian. “Ada yang jadi pengawas, ada juga yang menyiapkan bahan untuk ujian dan mungkin juga untuk tenaga tekhnis nantinya,” jelasnya.
Disebutkannya, jadwal UN akan dilaksanakan mulai 16 April mendatang. “Untuk tingkat SMA sederajat pelaksanaan ujiannya akan berlangsung pada 16 April mendatang. Begitu pula juga untuk tingkatan SMP sederajat juga akan berlangsung mulai tanggal 16 April,” bebernya.
Akan tetapi, untuk tingkatan SD sederajat, UN kemungkinan akan dilaksanakan pada tanggal 8 atau 9 Mei 2012. “Untuk menyambut UN ini, semua persiapan sudah kita lakukan dengan maksimal. Kepada anak-anak kita sudah mencoba memberikan bekal yang lebih baik,” sebutnya.
Disamping itu, sambungnya, pihaknya juga sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk anak-anak dalam melaksanakan try out. “Kita sudah mempersiapkan bahan untuk melakukan try out. Soal untuk try out sudah kita bagikan kepada siswa,” ungkapnya.
Apakah ada kekhawatiran Dinas Pendidikan, jika guru honorer bisa saja melakukan boikot terhadap pelaksanaan UN mendatang" Dirinya dengan mantap mengatakan, tak ada kekhawatiran sama sekali.
“Itu tidak ada. Tidak mungkin ada pemboikotan. Guru kita di Kota Jambi ini kan semuanya baik-baik. Jadi tidak mungkin ada pemboikotan pelaksanaan UN,” ujarnya.
Sementara itu, Novi Irwan, salah seorang tenaga honorer yang mengajar di MTs Tarbiyah Mazniyah, yang sudah mengajar kurang lebih 4 tahun di sekolah tersebut mengatakan, biasanya terlibat dalam pelaksanaan UN sebagai pengawas.
“Biasanya mengawas di sekolah. Bukan di sekolah tempat saya mengajar. Karena itu tergantung penempatan. Karena sistimnya pakai sistim silang,” ujarnya.
Dirinya mengaku, setiap tahun memang selalu dilibatkan. Dalam pelaksanaan ujian nasional. Namun, pada tahun 2011 lalu, dirinya mengaku tak dilibatkan dalam pelaksanaan UN. “Tahun ini kita mengharapkan dilibatkan dalam pelaksanaan ujian nasional ini,” ungkapnya.
Untuk mengawas, sambungnya, memang ada insentif yang diberikan dari sekolah. “Rp 25 ribu perhari untuk mengawas 2 mata pelajaran. Yang membayar dari sekolah,” pungkasnya. (wsn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya Joki Sertifikasi!
Redaktur : Tim Redaksi