Ancaman Bom Tak Pengaruhi Omzet Batik Air

Senin, 11 Mei 2015 – 19:13 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Maskapai Batik Air sebulan lalu sempat dihebohkan dengan adanya teror bom di dalam pesawat, tujuan Ambon-Jakarta. Sejak kejadian itu, belum diketahui seperti apa nasib bisnis anak perusahaan Lion grup tersebut. 

Ditemui di sela-sela acara launching Batik frequent flyer, Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengklaim ancaman tersebut tidak berdampak negatif bagi maskapainya. Seperti penurunan omzet akibat jumlah penumpang yang berkurang.

BACA JUGA: Benahi Regulasi Penghambat Investasi, Bukan Reshuffle

"Nggak. Nggak ada penurunan (jumlah penumpang), kan itu bukan kesalahan kami," aku Achmad di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (11/5) malam.  

Saat ancaman bom terjadi, pihaknya mengklaim sudah melakukan prosedur dengan benar. Yakni dengan mengevakuasi penumpang ke bandara terdekat.

BACA JUGA: Per 1 Juli, BI Wajibkan Transaksi Pakai Rupiah

Sementara pihak yang paling dirugikan dalam teror bom tersebut menurut Achmad, bukan maskapainya, namun para penumpang. Sebab mereka harus kehilangan waktunya untuk melakukan aktivitas, yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

"Kami nggak begitu dirugikan, justru penumpang yang rugi. Mereka rugi waktu, yang tentunya sudah terjadwal akan ke mana setelah itu," ujarnya.

BACA JUGA: Kapal Tol Laut Tekan Beban Jalur Darat 30 Persen

Seperti diketahui, sebanyak 122 penumpang pesawat Batik Air dievakuasi ke ruang tunggu Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dengan pengawalan sekuriti Angkasa Pura, Jumat (17/4) pagi.

Ini setelah pesawat yang mereka tumpangi dari Ambon dengan tujuan Jakarta mendarat darurat di Makassar. Pendaratan darurat tersebut disebabkan ancaman bom terhadap pesawat tersebut. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Perkenalkan Pantai yang Belum Tenar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler