jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda termasuk istri yang kalau sedang bertengkar dengan suami memutuskan untuk pisah kamar sementara?
Sebaiknya hentikan kebiasaan itu ya.
BACA JUGA: 5 Cara Hadapi Pasangan dengan Sifat Genit
Sebuah studi mengungkap, tidur bersama pasangan tidak hanya akan membuat tidur lebih nyenyak dan bermakna, tetapi juga membantu menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan mudah.
Studi ini dipublikasi di Frontiers tersebut dilakukan oleh Dr. Henning Johannes Drews dari Center for Integrative Psychiatry (ZIP), Jerman. dan rekannya.
BACA JUGA: 4 Hal yang Bisa Memicu Konflik Pasangan Suami Istri
Mereka menemukan, pasangan yang tidur bersama mengalami peningkatan kualitas tidur dan lebih sedikit gangguan dalam gerakan mata cepat (REM).
Dibandingkan ketika mereka tidur secara terpisah. Tidur REM dikaitkan dengan mimpi yang jelas dan dikaitkan dengan regulasi emosi, konsolidasi memori, interaksi sosial, dan pemecahan masalah secara kreatif.
BACA JUGA: 4 Alasan Pria Lebih Memilih Diam Saat Bertengkar dengan Pasangan
" Tidur dengan pasangan mungkin benar-benar memberi Anda dorongan ekstra mengenai kesehatan mental, ingatan dan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif," kata Dr Drews.
Menurut laman Genpi.co, sampai saat ini, sebagian besar penelitian telah membandingkan tidur bersama dengan tidur sendiri-sendiri pada pasangan dengan hanya mengukur gerakan tubuh.
Namun, Dr. Drews dan rekannya mengatasi keterbatasan ini dengan menilai arsitektur tidur pada pasangan yang berbagi tempat tidur dengan berbagai parameter terperinci.
Selain itu, para peserta menyelesaikan kuesioner yang dirancang untuk mengukur karakteristik hubungan setiap pasangan yang menjadi responden dalam studi mereka.
Tim menemukan pasangan menyinkronkan pola tidur mereka saat tidur bersama.
Sinkronisasi ini, secara positif terkait dengan kedalaman hubungan.
Dengan kata lain, semakin tinggi peserta menilai pentingnya hubungan mereka dengan kehidupan mereka, maka emakin kuat sinkronisasi dengan pasangan mereka.
Menariknya, peneliti menemukan peningkatan gerakan anggota tubuh pada pasangan yang berbagi ranjang.
Namun, gerakan ini tidak mengganggu arsitektur tidur, yang tetap tidak berubah.
" Orang bisa mengatakan meski tubuh Anda sedikit tidak teratur saat tidur dengan seseorang, otak Anda tidak," pungkas Drews.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany