jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan terus berupaya untuk menggalang kerjasama dengan sebanyak mungkin partai politik lainnya guna membentuk pemerintahan baru periode 2014-2019. Meski demikian, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dalam membangun koalisi berupaya menghindari jebakan transaksi bagi-bagi kursi.
Menurut Wakil Sekjen PDIP, Eriko Sutarduga, pemerintahan baru nanti harus menempatkan rakyat sebagai prioritas. Hal itu pula yang ditawarkan PDIP dalam membangun kerjasama dengan partai lain. “Kami harap bisa kerjasama dengan banyak partai. Tapi kalaupun tidak (berkoalisi, red), maka yang paling utama ialah kerjasama dengan rakyat," kata Eriko di Jakarta, Kamis (17/4).
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Terjadi, Mampu Kalahkan Jokowi
Politikus muda yang juga anggota DPR RI itu menambahkan, koalisi dengan rakyat justru efektif dalam menjalankan roda pemerintahan. Eriko lantas mencontohkan duet Joko Widodo dan Basuki T Purnama alias Jokowi-Ahok di DKI Jakarta yang hanya didukung PDIP dan Gerindra dengan 17 kursi DPRD. Meski program yang diusung duet Jokowi-Ahok berkali-kali terhambat di DPRD, namun para wakil rakyat akhirnya menyetujuinya. “Karena DPRD Jakarta berhadapan langsung dengan rakyat Jakarta," ucapnya.
Karenanya, Eriko juga optimistis jika kelak Jokowi terpilih jadi presiden dan memimpin pemerintahan maka DPR tidak akan mengganggu apalagi mengusung pemakzulan. Sepanjang bisa menggandeng rakyat, lanjut Eriko, maka siapapun pemimpinnya bakal bisa menjalankan pemerintahan dengan penuh legitimasi. “Apalagi ada istilah vox populi vox dei (suara rakyat suara Tuhan, red), tentu kami siap bersama rakyat menghadapi masalah apapun,” tegasnya.
BACA JUGA: Demi Kaum Muda, Jokowi Lebih Baik Tinggalkan JK
Lantas siapa yang akan dijadikan pendamping Jokowi di pilpres? Eriko mengatakan, PDIP terua melakukan pembicaraan dengan partai lain. Namun untuk keputusan akhirnya, katanya, masih perlu menunggu hitungan resmi hasil pileg dari KPU.
Yang menjadi perhatian PDIP, kata Eriko, calon wakil presiden yang akan diudung harus punya komitmen tinggi bagi kepentingan rakyat dan bisa melengkapi figur Jokowi. “Masih ada waktu untuk tentukan figur pendamping yang pas untuk Pak Jokowi,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Lanjutkan Konvensi, Demokrat Berpotensi Bangun Koalisi Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Mengerucut ke Jokowi-Hatta atau Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi