jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai, figur Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa potensial jadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi capres Prabowo Subianto. Kalau itu terjadi, menurut Bawono, terbuka peluang bagi Prabowo-Hatta memenangkan pilpres nanti.
"Saya kira, kompetitor utama Jokowi, tentu Prabowo. Menurut hasil survei, elektabilitas Prabowo di posisi kedua setelah Jokowi. Kebetulan Gerindra bersama PDI Perjuangan masuk 3 besar pileg berdasarkan hitungan cepat. Jadi, pesaing utama Jokowi, ya, Prabowo. Tinggal sekarang ini, Prabowo mencari pasangan yang sesuai yang bisa melengkapi satu sama lain untuk meraih suara dalam pilpres nanti," kata Bawono di Jakarta, Kamis (17/4).
BACA JUGA: Demi Kaum Muda, Jokowi Lebih Baik Tinggalkan JK
Menurutnya, pertarungan politik di pilpres nanti sangat ketat. Karena itu, capres harus mengambil cawapres yang benar-benar berkompeten. "Kalau melihat statemen petinggi Gerindra, memang ada beberapa tokoh yang digadang-gadang bakalan mendampingi Prabowo. Sebut saja Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD," ujarnya.
BACA JUGA: Lanjutkan Konvensi, Demokrat Berpotensi Bangun Koalisi Sendiri
Tetapi dari ketiga nama tersebut, tegas Bawono, Hatta Rajasa sangat potensial. Rekam jejaknya sudah teruji. Karena itu, Prabowo harus cermat memilih calon wakilnya untuk mengimbangi popularitas Jokowi.
Prabowo lanjutnya, harus memilih cawapres yang memiliki kemampuan untuk penguatan Prabowo. "Kita tahu, Prabowo memiliki pengalaman panjang di bidang militer dan keamanan. Tetapi, dia minim di manajemen birokrasi pemerintahan. Tentu dia harus memilih tokoh yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang manajemen pemerintahan," sarannya.
BACA JUGA: PAN Mengerucut ke Jokowi-Hatta atau Prabowo-Hatta
Selain itu, kata Bawono lagi, Cawapres pendamping Prabowo harus diambil dari tokoh parpol yang memiliki suara signifikan dalam pileg serta memiliki basis politik yang cukup kuat. "Dari semua kandidat cawapres pendamping Prabowo, nama Hatta lebih unggul sehingga sangat tepat jika disandingkan dengannya," katanya.
Apalagi ujar Bawono, pengalaman birokrasi Hatta sangat luar biasa. Hatta terpilih menjadi menteri sejak pemerintahan Megawati hingga SBY. Kombinasi Prabowo-Hatta ini kata dia, diyakini mampu menyaingi popularitas Jokowi dan cawapresnya.
"Pak Hatta menjadi patner yang sangat potensial bagi Prabowo. Karena itu, saya kira, baik Prabowo maupun Hatta jangan malu-malu lagi mendeklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres," tegasnya.
Saat ini kata dia, pekerjaan rumah Prabowo adalah mencari tambahan partai untuk memenuhi ketentuan pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 20 persen. Jumlah gabungan Gerindra-PAN belum memenuhi 20 persen. Jumlah kedua partai ini jika digabung baru mencapai 19 persen, sehingga belum memenuhi ketentuan undang-undang.
Untuk itu, mungkin perlu mengajak mitra koalisi lainnya seperti Partai Demokrat. "SBY tidak akan memberi begitu saja dukungan ke mitra koalisi barunya ini. Tentu ada konsensi politik jika SBY membawa gerbong Demokrat ke Prabowo," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Tantang Fadli Zon Bikin Puisi Bertema Penembakan
Redaktur : Tim Redaksi