jpnn.com, MEDAN - Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto menyatakan Provinsi Sumatera Utara mulai mengekspor Andaliman ke Jerman.
"Andaliman milik CV SZT yang di ekspor ke Jerman ada 574 kilogram itu senilai Rp 431 juta," ujar dia di Medan, Minggu (15/3).
BACA JUGA: Lepas Ekspor Walet Senilai Rp 9,9 Miliar, Mentan: Produk Indonesia Diminati Dunia
Dia menyebutkan, ekspor bumbu masak yang dikenal dengan "merica batak" Itu pertama kalinya dilakukan oleh Sumut.
"Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang sudah bisa menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor," ujar Andi Yusmanto.
BACA JUGA: Buah Manis Usaha Bea Cukai Genjot Ekspor dari Kawasan Berikat
Menurut Andi, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan.
Dia menjelaskan, andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas.
Efek dari Andaliman itu membuat dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara untuk memanfaatkan Andaliman.
"Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gratieks yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru menjadi fokus Karantina Pertanian, jelas dia.
Selain fasilitasi sertifikasi, Karantina Pertanian juga memberikan pendampingan teknis.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil berharap ke depannya, ekspor Andaliman itu juga bisa dilakukan dalam bentuk olahan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia