Andi Akmal Dorong Pemberian Insentif Khusus Kepada Petani Kedelai

Rabu, 16 Juni 2021 – 23:58 WIB
Ilustrasi - Kedelai impor. Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mendorong pemerintah untuk melakukan perluasan lahan untuk kedelai dan memberikan insentif khusus kepada petani kedelai.

Akmal mengaku telah menyampaikan hal itu saat rapat dengan Kementerian Pertanian di ruang sidang Komisi IV DPR pekan ini dan juga saat kunjungan-kunjungan lapangan dalam fungsi pengawasan.

BACA JUGA: Kemendag Beberkan Alasan Kenaikan Harga Kedelai Impor

Menurut Akmal, perlu upaya mengatasi dampak kelangkaan kedelai dalam negeri. Sebab, hal itu dampaknya bukan saja kepada para petani tetapi juga kepada masyarakat terutama pedangang tempe dan tahu.

“Kelangkaan kedelai yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia merupakan persoalan klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun,” kata Akmal, Rabu (16/6).

BACA JUGA: Pengrajin Tahu Tempe Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Kedelai

Menurut dia, kondisi alam yang kurang mendukung dan ketergantungan impor makin memicu persoalan yang tidak kunjung usai. Sebab, kata dia, persoalan ini merupakan persoalan utama pada komoditas kedelai.

“Saya menyarankan ada perluasan lahan pertanian untuk kedelai dan pemberian insentif agar petani kedelai melihat ada harapan yang menjanjikan ketika menanam kedelai,” ujar Akmal.

BACA JUGA: Harga Kedelai Mengalami Kenaikan, Pengrajin Tahu Tempe di Sidoarjo Menjerit

Politikus PKS ini mengatakan pemerintah perlu menjaga stabilisasi produksi komoditas pangan hingga kondisi ekonomi para petani. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penentuan harga yang menarik di mana didukung dengan subsidi harga.

Namun, kata dia, semua itu perlu berproses terutama pembinaan dan pendampingan baik petani secara individu maupun secara kelembagaan.

Sebab, hingga saat ini, banyak petani kedelai yang apatis ketika hendak berproduksi. Hal ini disebabkan tidak ada kejelasan dukungan pemerintah ketika situasi pasar tidak bersahabat dengan petani lokal.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan saat ini pemerintah sudah berupaya dengan regulasi pupuk subsidi, bantuan alat mesin pertanian dan berbagai bantuan di bagian hulu seperti bibit. Tetapi ketika produk luar masuk dengan teknologi yang modern sehingga menghasilkan produksi yang efisien dengan harga bersaing, produk dalam negeri ujungnya tergilas.

“Jadi, solusi subsidi Harga menjadi sangat perlu dipertimbangkan untuk memberi motivasi petani agar semakin semangat dalam menanam kedelai,” kata dia.

Akmal berharap pemerintan mesti serius menangani komoditas yang menjadi hajat hidup orang banyak ini. Selain beras, kedelai ini juga menjadi andalan konsumsi masyarakat.

“Pada kuartal I tahun 2001, impor kedelai sebesar 699.730 ton. Masih banyak yang mesti dibenahi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan kedelai,” ujar Andi Akmal Pasluddin.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler