jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta Bulog mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas harga pangan strategis.
Sebab, Bulog merupakan lembaga yang paling lengkap instrumen logistiknya di setiap kabupaten kota di Indonesia.
Menurut dia, Bulog merupakan lembaga pemerintah setingkat kementerian atau di bawahnya sebagai pengendali penuh pengelolaan pangan mulai dari hulu hingga hilir.
BACA JUGA: Bulog Belum Bisa Turun Tangan Soal Kisruh Minyak Goreng, Ini Sebabnya
Mulai dari penyediaan pupuk, benih, persiapan lahan hingga sarana prasarana produksi di tingkat hulu, pelaksanaan produksi, dan sampai akhir panen, pascapanen, distribusi yang berujung tata niaga pangan sampai konsumen akhir.
"Tapi kenyataannya, 10 tahun penantian lembaga pengampu pangan ini terbentuk, kenyataannya harapan yang dinantikan sekian lama atas amanat UU Pangan jauh dari ekspektasi”, tutur Akmal.
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Sidak Gudang Bulog Jelang Ramadan, Ini Hasilnya
Politisi PKS itu menambahkan peran Bulog bisa dimaksimalkan pada tahun ini, sehingga dapat menjadi bukti lembaga yang memiliki peran strategis dalam menjalankan fungsinya.
Dia mengatakan tahu-tempe, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam, telur ayam, bisa dikelola Bulog.
BACA JUGA: Maruf Amin Puji Peningkatan Teknologi Pangan Bulog
Sehingga pemerintah semua lembaga memberikan kemudahan dalam semua akses untuk Bulog mengisi gudang-nya di setiap daerah dengan komoditas pangan strategis.
“Saya memperhatikan, Wakil Presiden sudah memastikan Bulog memiliki stok aman menjelang ramadan dengan meninjau gudang-gudang penyimpanan pangan sekaligus memastikan teknologi penyimpanan dapat berjalan baik," tuturnya.
Dia berharap itu bukan sekadar gimmick saja, dengan adanya situasi pangan yang sedang buruk.
Namun memang ada aksi lapang yang terasa di masyarakat dengan pembuktian adanya stok pangan dengan harga terjangkau untuk masyarakat.
Legislator asal Sulawesi Selatan II itu mengatakan Bulog mesti bisa merealisasikan rencananya untuk menyerap gabah petani sebanyak 1,2 juta ton dari petani untuk menambah stok cadangan pemerintah yang saat ini masih 800 ribu ton.
Namun, dia mengingatkan pangan strategis bukan saja beras saja, sembako atau sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia mesti diperhatikan juga.
“Pemerintah perlu memperhatikan cashflow Bulog untuk menjalankan perannya sebagai penyerap produksi pangan yang ada di petani," tutup Andi Akmal Pasluddin. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Stok Daging Impor Bulog Tiba di Tanah Air
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian