Andi Akmal Minta Bulog Memaksimalkan Fungsinya Sebagai Stabilisator Harga di tingkat Produsen dan Konsumen

Minggu, 13 Maret 2022 – 05:05 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta Bulog segera memaksimalkan fungsinya sebagai stabilisator harga di tingkat produsen (petani) dan di tingkat konsumen.

Dengan begitu, menurut Akmal, Bulog lebih leluasa melakukan operasi pasar karena memiliki cadangan stok yang cukup untuk berbagai komoditas pangan strategis.

BACA JUGA: Bulog Belum Bisa Turun Tangan Soal Kisruh Minyak Goreng, Ini Sebabnya

“Seharusnya, Badan Pangan Nasional yang menjadi lembaga paling strategis untuk dapat mengendalikan berbagai persoalan pangan karena lembaga ini, koordinatif dengan berbagai lembaga pemerintah setingkat kementerian atau di bawahnya sebagai pengendali penuh pengelolaan pangan mulai dari hulu hingga hilir," ujar Andi Akmal dalam siaran pers pada Sabtu (12/3).

Menurut Akmal, Badan Pangan Nasional juga dapat mengendalikan mulai dari penyediaan pupuk, benih, persiapan lahan hingga sarana prasarana produksi di tingkat hulu.

BACA JUGA: Andi Akmal Minta Bulog Ambil Peran dalam Menjaga Stabilitas Harga Pangan

Selain itu, pelaksanaan produksi dan sampai akhir panen, pascapanen, distribusi yang berujung tata niaga pangan sampai konsumen akhir.

Namun, kata Akmal, selama 10 tahun penantian lembaga pengampu pangan ini terbentuk, kenyataannya harapan yang dinantikan sekian lama atas amanat UU Pangan jauh dari ekspektasi.

BACA JUGA: Darius Sinathrya: Harga Sembako Dinaik-naikkan, Hukuman Koruptor Dikurang-kurangi

Politikus PKS ini meminta Bulog mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas harga pangan strategis, karena lembaga ini yang paling lengkap instrumen logistiknya di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Akmal menambahkan peran Bulog dapat dimaksimalkan tahun 2022 ini sehingga dapat menjadi bukti lembaga ini masih memiliki peran strategis dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyangga pangan. 

Dia berharap tahu-tempe, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam, telur ayam dapat dikelola Bulog. Oleh karena itu, pemerintah semua lembaga mesti memberikan kemudahan dalam semua akses untuk Bulog mengisi gudang-gudangnya di setiap daerah dengan komoditas pangan strategis.

“Saya memperhatikan, Wakil Presiden sudah memastikan Bulog memiliki stok aman menjelang ramadan dengan meninjau gudang-gudang penyimpanan pangan sekaligus memastikan teknologi penyimpanan dapat berjalan baik, tetapi saya berharap ini bukan sekadar gimmick saja, dengan adanya situasi pangan yang sedang buruk. Namun, memang ada aksi lapang yang terasa di masyarakat dengan pembuktian adanya stok pangan dengan harga terjangkau untuk masyarakat,” tutur Akmal.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan Bulog mesti dapat merealisasikan rencananya untuk menyerap gabah petani sebanyak 1,2 juta ton gabah dari petani untuk menambah stok cadangan pemerintah yang saat ini masih 800 ribu ton.

Namun, dia mengingatkan pangan strategis ini bukan saja beras saja. Sembako atau sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia mesti diperhatikan juga.

“Pemerintah perlu memperhatikan cashflow Bulog untuk menjalankan perannya sebagai penyerap produksi pangan yang ada di petani. Minimal utang pemerintah akibat penugasan PSO mesti diselesaikan segera sehingga Bulog lebih leluasa untuk menyerap produksi petani dengan harga yang baik di tingkat petani,” ujar Andi Akmal Pasluddin.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler