jpnn.com, JAKARTA - Anak anak berlarian saat jam istirahat atau sebelum jam pelajaran dimulai, merupakan pemandangan yang sering dijumpai di lingkungan sekolah. Hal ini terkadang membuat guru sulit untuk memulai pelajaran, karena anak anak tidak fokus.
Namun, apa yang dilakukan Global Sevilla School sepertinya bisa ditiru guru-guru untuk membuat anak anak fokus. Ms Rusi, salah satu guru Global Sevilla mengajak anak anak untuk duduk diam. Napas keluar masuk secara pelan, untuk beberapa saat. Berangsur angsur suasana menjadi sunyi. Anak anak menjadi tenang dan siap melakukan aktivitas selanjutnya.
BACA JUGA: Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini
Michael Thia, Superintendent Global Sevilla Schoo mengatakan, praktik ini merupakan bagian dari kegiatan mindfulness yang mengajarkan anak untuk tenang karena kembali di sini dan pada saat ini.
Bentuk kegiatan mindfulness lainnya yang dilakukan secara reguler adalah dengan mengajarkan mindful eating. Di dalam mindful eating, siswa diajak untuk menyantap makanannya dengan tenang pada saat makan. Makan secara pelahan, disadari dan tidak berbicara.
BACA JUGA: UT Perkuat Kurikulum Pendidikan Karakter di Fakultas Keguruan
Siswa diajak untuk merenungkan bahwa makanan yang tersaji adalah berkat jasa begitu banyak pihak dan orang, bahkan mahluk hidup lainnya seperti: petani dan istri yang membantunya, produsen pupuk, kumbang yang membantu penyerbukan dan tentu saja hujan yang turun pada saatnya.
Begitu banyaknya yang berjasa, bukan hanya peran manusia, namun juga karunia Sang Pencipta sehingga padi dapat tumbuh dan kemudian menjadi makanan baginya.
“Proses ini menjadikan anak untuk kembali dapat menghargai orang lain dan alam serta menghargai makanan dan tentu saja cara makan yang sehat. Mindfulness practices perlu diajarkan kepada anak secara terstruktur dan reguler karena manfaatnya yang sangat besar untuk melindungi kita dari mind pollution. Sesungguhnya ini adalah metode yang berasal dari kearifan lokal. Leluhur kita sering menyebutnya laku eling lan waspodo," kata Michael Thia, Sabtu (21/9).
Global Sevilla School menyadari, saat ini dunia berubah dengan begitu cepat, instan sehingga rasa untuk menghargai, eling lan waspodo (to be here and now)menjadi sangat sulit ditemukan. Semua berjalan serba otomatis, bahkan kitapun lupa menyadari napas kita.
“Di Global Sevilla School kami mengajarkan mindfulness sebagai dasar pembentukan karakter siswa, bukan hanya siswa, tapi tentu saja para guru, staf bahkan management. Kami sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan mindfulness practices secara terstruktur, sistematis dan terintegrasi dengan proses belajar mengajar. Seperti hari ini, kami bisa lihat bersama, anak anak bisa menjadi tenang,menjadi lebih fokus dan dapat saling menghargai satu sama lain. Mindfiulness practices juga meningkatkan memori mereka” tutur Michael.
Presenter kondang Andy Noya berkesempatan untuk merasakan kegiatan mindfulness bersama-sama di Global Sevilla School. Andy bersama siswa siswi Global Sevilla mempraktikkan secara langsung mindful listening, duduk dalam hening dan fokus mendengarkan apapun yang ada di sekitarnya.
“Mendengarkan alam adalah kegiatan yang jarang sekali kita lakukan, kita terlalu sibuk dengan kegiatan harian, bahkan juga kita menjadi tak acuh.”
“Wow, ternyata di Global Sevilla School tidak hanya belajar akademik, tapi juga diajarkan mindfulness sebagai bentuk nyata pendidikan karakter. Contoh, kegiatan yang baru saja saya ikuti, mindful listening, membuat saya sadar kembali bahwa ciptaan Yang Maha Kuasa itu sangat beragam. Dari situ saya kemudian sadar, mari kita lestarikan ciptaan Tuhan dan saya mengajak semua orang untuk dapat lebih menghargai alam dan semakin cinta akan penciptanya. Mindfulness ini sangat bermanfaat bagi kita, mengajarkan kita fokus dan sadar penuh terhadap aktifitas yang kita lakukan” beber Andy Noya setelah mengikuti mindful listening.
Andy Noya juga berkesempatan menyaksikan langsung kegiatan mindfulness yang dilakukan siswa seperti mindful movement dan mindful seeing.
Inilah cara Global Sevilla School menerapkan praktik mindfulness secara terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari di sekolah, bahkan didorong untuk dilanjutkan saat siswa sudah tidak berada di sekolah lagi.
Andy Noya berpesan kepada siswa siswi untuk meneruskan dan dengan sungguh sungguh menjalankan mindfulness. Mindfulness adalah metode yang dibutuhkan untuk zaman serba instan dan cepat ini. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad