Andi Seto Asapa: Al-Qur'an Bukan Hanya Milik Ustaz dan Kiai

Jumat, 05 April 2024 – 21:16 WIB
Mantan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa membuak Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur'an. Foto: source for JPNN

jpnn.com - MAKASSAR - Bupati Sinjai periode 2018-2023 Andi Seto Asapa menyebut bahwa Al-Qur'an tak boleh terasing dari kelompok masyarakat mana pun.

Al-Qur'an bukan hanya milik ustaz, kiai, ataupun kalangan berpendidikan saja.

BACA JUGA: Nuzululquran dan Mengapa Al-Quran Diturunkan Secara Bertahap?

Andi menyampaikan hal itu saat membuka "Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur'an Antarmasyarakat”, di Kota Makassar, Jumat (5/4).

Pria kelahiran Ujung Pandang, 20 November 1983 itu menjelaskan, bahwa isi Al-Qur'an tak boleh dibiarkan hanya dipahami kalangan tertentu.

BACA JUGA: Maraknya Perang Takjil di Bulan Ramadan, Pelajaran Apa yang Bisa Diambil untuk Toleransi?

Seturutnya, nilai-nilai Islam harus dipahami masyarakat akar rumput, seperti sopir pete-pete (angkot), daeng bentor, juru parkir, dan pengemudi ojek online (ojol).

Andi berharap lomba tersebut menjadi pancingan agar masyarakat akar rumput juga rajin belajar dan memahami Al-Qur'an.

BACA JUGA: Al-Quran Akbar Raksasa, Wisata Religi saat Ngabuburit 

“Saya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam tak boleh dibiarkan terasing buat kalangan tertentu, karena seolah-olah hanya milik kiai, ustaz dan kalangan berpendidikan tinggi. Padahal, mereka yang selama ini mungkin sering direndahkan, juga banyak yang paham Al-Qur'an,” katanya.

Menurut Andi, jika lomba ini diikuti kalangan terpelajar seperti mahasiswa atau bahkan santri, itu adalah hal biasa.

Namun, menjadi luar biasa saat pesertanya dari kalangan masyarakat bawah.

Dia mencontohkan, saat lomba berlangsung, baik pada sesi pertanyaan kepada setiap kelompok, maupun pada sesi pertanyaan rebutan, sebagian besar pertanyaan bisa terjawab dengan benar.

“Tadi kan jelas, mereka yang selama ini mungkin dianggap tak mengerti Al-Qur'an, ternyata sangat paham. Karena itu, jangan selalu menilai orang dari tampilan lahir dan latar belakang pekerjaan. Dan bukankah ajaran Islam juga mengajari hal itu,” katanya.

Salah seorang peserta lomba, Daen Iksan mengaku sangat senang bisa mengikuti lomba tersebut.

“Ini pengalaman pertama saya bisa ikut lomba. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Andi Seto Asapa yang telah mengambil inisiatif mengadakan lomba ini,” tuturnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler