Dalam wawancara yang dilansir oleh klub, Andik mengakui jika kondisi fisiknya memang kalah jauh dibanding pemain lain. Namun, dia merasa itu adalah tantangan dan siap untuk bersaing dengan pemain-pemain berfisik besar.
"Selama ini saya juga kerap bermain dengan orang yang bertubuh besar. Saya selalu merasa percaya diri. Saya memliki kelebihan di kecepatan, saya pikir itu bisa membantu saya untuk bersaing dengan pemain-pemain yang besar itu," tuturnya seperti dilansir situs klub, dcunited.com.
Saat disinggung dengan julukannya sebagai Lionel Messi-nya Indonesia, Andik menepisnya. Dia merasa dirinya adalah dirinya, bukanlah Messi.
Namun, dia memberikan apresiasi terhadap orang-orang yang telah membandingkannya dengan Messi. "Messi adalah Messi. Saya adalah saya, pemain yang berbeda," ujarnya.
Dalam trialnya ini, Andik juga menjelaskan bahwa dirinya ingin belajar banyak hal dari klub DC United yang tentu saja lebih profesional dibanding klub-klub di Indonesia. Dia bahkan ingin menularkan apa yang telah didapatkannya kepada pemain-pemain lainnya di Indonesia.
"saya ingin belajar banyak hal. Mulai dari pemanasan sampai strategi permainan. Begitu juga dengan makanan, apa yang diamkan disini sangat diperhatikan. Saya tahu apa yeng mereka terapkan bisa membuat saya menjadi pemain yang lebih baik," tandasnya.
Di sisi lain, dalam wawancara tersebut Andik juga sempat memberikan komentarnya terkait kondisi di Indonesia dan Amerika. Dia menyebut kondisi di negeri Paman Sam cukup rapi dan bersih. Tidak seribet Jakarta yang menurutnya sangat macet dan kotor. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih Karate Marah, Lempar Kursi ke Arena
Redaktur : Tim Redaksi