jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragih menegaskan bahwa politik identitas masih menjadi persoalan serius ketika pemilu terlebih Pilpres berlangsung.
Menurutnya, masyarakat perlu lebih bijak untuk menentukan siapa yang akan memimpin Indonesia mendatang.
BACA JUGA: Diisukan Maju Pilgub DKI, Rano Karno dan Andika Perkasa Kompak Jawab Begini
"Dalam kontestasi politik 2024 ini, kita perlu berdiri bersama memilih calon presiden yang mampu membungkam gema yang menakutkan dari sejarah dunia mengenai rasisme dan sudah terlihat rekam jejaknya tidak memberikan tempat bagi kebencian," kata Hendrawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/4)
Dia menyatakan pada 2024, rakyat Indonesia perlu berdiri bersama untuk memilih calon presiden yang mampu membungkam gema yang menakutkan dari sejarah dunia mengenai rasisme.
BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Minta Perwira Paspampres Pemerkosa Prajurit Kostrad Dipecat
"Dinamika pemilu tahun politik ini telah menunjukkan karakter para kandidat calon presiden yang sebenarnya. Ada satu kandidat yang unik, yaitu Andika Perkasa, yang bukan merupakan politisi," lanjutnya.
Menurutnya, mantan Panglima TNI ialah sosok yang berpegang teguh pada prinsip dengan panggilan untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Dengan keberanian dan tidak kenal lelah Andika Perkasa mampu mengakomodasi dinamika dan kekuatan politik yang mengancam menimbulkan kekerasan," tutur Hendrawan.
Dia menyebutkan Andika Perkasa yang telah mengabdi sebagai prajurit TNI selama 35 tahun itu memiliki rekam jejak yang bagus.
Hendrawan menyatakan sebagai prajurit TNI, menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono terus mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional.
"Andika Perkasa secara alami mendorong toleransi, keterbukaan pikiran, dan pada akhirnya kedamaian. Mari kita memilih pemimpin nasional yang kita percaya mampu membawa masyarakat Indonesia menjadi adil dan toleran," jelasnya.
Hendrawan juga meyakini tidak hanya dirinya yang melihat gaya Andika Perkasa yang alami sebagai pemimpin.
"Bukan sekadar propaganda politik sangat tegas menunjukkan sisi kemanusiaan. Dia tidak memusuhi ras dan agama melainkan memuliakan manusia, keluarga, dan institusi sosial serta berkomitmen menegakkan keadilan berdasarkan konstitusi," pungkas Hendrawan.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra