Andreas Terkena Tembakan di Dada Tembus Punggung, Ayahnya Minta Ganti Rugi Rp5 Miliar

Selasa, 09 Maret 2021 – 07:40 WIB
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya menemui massa yang memblokade ruas jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako, Senin (8/3/2021). Foto: ANTARA/Evarianus Supar

jpnn.com, MIMIKA - Andreas Bewermbo menjadi korban penembakan oleh oknum aparat TNI di jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako, Papua, tepatnya di depan Depo Jober Pertamina pada Minggu (7/3) malam.

Silvester Bewermbo, ayah dari Andreas Bewermbo, menuntut ganti rugi sebesar Rp5 miliar.

BACA JUGA: Terungkap Identitas Korban Kontak Tembak di Intan Jaya Papua, Bukan Prajurit TNI

"Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp5 miliar," kata Silivester saat menyampaikan aspirasi kepada Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Senin (8/3).

Silvester mengaku sudah puluhan tahun bermukim di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika, meski dirinya merupakan penduduk migran dari Kabupaten Asmat yang sehari-hari bekerja sebagai Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Nusantara Pomako-Timika.

BACA JUGA: Lihat, 6 Polwan Brimob Terbaik Itu Siap Menghadapi KKB di Papua

Dia mengatakan, Andreas, putranya, sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan persoalan sebelumnya yaitu antara lima orang supir mobil depot air dengan seorang warga bernama Soter Moporteyau.

Warga lainnya, Mathias mendesak Pemkab Mimika dan institusi TNI memberikan ganti rugi kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan terhadap Andreas Bewermbo.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Habib Rizieq dan Polisi Bakal Adu Bukti

Pemuda 20 tahun yang terkena tembakan peluru di dada kirinya hingga menembus punggung kini terbaring di RSUD Mimika untuk menjalani perawatan intensif.

Wabup Mimika John Rettob menyesalkan terjadi peristiwa kericuhan berbuntut penembakan terhadap warga di kawasan Pomako pada Minggu (7/3) malam itu.

John Rettob menegaskan blokade jalan bukan cara terbaik menyelesaikan persoalan, sebab dengan menutup akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Pomako itu maka akan menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

"Aktivitas masyarakat Mimika tentu menjadi terganggu dan hal ini tidak dibenarkan karena mengganggu kepentingan orang banyak. Yang jelas semua urusan di rumah sakit berkaitan dengan pengobatan korban akan ditanggung penuh oleh pemerintah," kata John Rettob.

Menyangkut tuntutan keluarga koban, John mengatakan akan dibicarakan secara baik.

"Fokus kita saat ini bagaimana korban bisa tertangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit," ujarnya.

Dandim 1710 Mimika Yoga Cahya Prasetya berjanji untuk mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas.

"Siapa pun yang menembak akan kita (Dandim) selidiki dan akan kita proses," katanya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler