Aneh, Anas Disangka Korupsi Tapi Diberi Simpati

Selasa, 26 Februari 2013 – 23:02 WIB
JAKARTA - Koordinator Indonesian Coruption Watch (ICW), Danang Widoyoko menuding sejumlah tokoh yang mengunjungi Anas Urbaningrum setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi, lebih mengutamakan kepentingan politik dibanding pemberantasan korupsi. Danang menilai para tokoh tidak bersikap layaknya negarawan karena memanfaatkan momentum untuk melawan rival politik yang kini juga menjadi lawan politik Anas.

“Saya tidak tahu ke mana mereka akan meletakkan muka mereka jika bicara korupsi nanti. Seorang  koruptor meski baru tersangka, seharusnya diberikan sanksi hukum dan sanksi sosial, bukan malah diberikan simpati,” kata Danang di Jakarta, Selasa (26/2).

Danang menambahkan, tokoh-tokoh yang menemui Anas itu bisa disamakan dengan para krono Soeharto yang menganggap tokoh penting Orde Baru itu bukan pelaku korupsi. Padahal, lanjut Danang, harusnya para tokoh yang menemui Anas itu sadar bahwa KPK menetapkan status tersangka karena sudah memiliki bukti kuat.

Buktinya, lanjut Danang, KPK menjerat Anas dengan pasal menerima suap. "Jadi KPK tidak main-main, masa KPK masih dituduh mempolitisasi,” tegasnya.

Karenanya Danang juga mengingatkan para tokoh yang mendatangi Anas, bahwa upaya pemberantasan korupsi akan berhasil jika seluruh komponen bangsa tidak memberi toleransi kepada pelaku korupsi.

”Zero tolerance itu jangankan teman, saudara pun tidak akan dibela jika melakukan korupsi. Tapi saya yakin Anas akan membuka kasus-kasus korupsi lain yang diduga juga melibatkan partai politik lainnya,” harap Danang. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemhan Segera Aktifkan Desk Antisenjata Nuklir dan Kimia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler