Anggota Komisi III DPR bidang hukum, Bambang Soesatyo, menilai pengakuan mantan penyidik KPK itu patut dipertanyakan jika hanya menyerang pribadi Abraham Samad yang telah berhasil mendorong kasus Century naik ke penyidikan dan membongkar kasus besar lainnya yang melibatkan kekuasaan. Bambang beralasan, naiknya sebuah kasus korupsi di KPK juga atas keputusan pimpinan KPK lainnya.
"Bukankah kepemimpinan KPK kolektif kolegial? Kenapa hanya Abraham yang diserang?" kata Bambang di Jakarta, Jumat (30/11).
Politisi Golkar yang dikenal vokal itu justru mensinyalir ada upaya pembunuhan karakter terhadap kepemimpinan Abraham Samad yang tanpa kompromi itu. Bambang menduga ada pihak yang tidak nyaman dan bahkan terancam dengan keberanian Abraham mendorong penetapan tersangka kasus-kasus korupsi yang selama ini mangkrak di KPK seperti cek pelawat yang menyeret Miranda Gultom, Wisma Atlet atlet yang menyeret Angelina Sondakh, ataupun kasus Hambalang dan Century.
"Saya juga yakin, jika ketua KPK bukan Abraham, maka kasus-kasus besar tersebut akan tetap mangkrak," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, dua mantan penyidik KPK pada Selasa (27/11) lalu "curhat" ke media. Mereka adalah Ajun Komisaris Besar Yudhiawan dan Komisaris Hendy F Kurniawan, yang memertanyakan kompetensi dan profesionalitas Abraham Samad.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Pertanyakan Putusan Praperadilan Kasus Chevron
Redaktur : Tim Redaksi