ANEH! Di Indonesia Ramai Topik KTP Tuhan, di Amerika soal Istri Yesus

Kamis, 27 Agustus 2015 – 06:24 WIB
Foto: Harvard Divinity School

jpnn.com - BEBERAPA hari ini, dunia maya maupun banyak media di Tanah Air ramai membincangkan Tuhan. 

Tuhan di sini, bukan dalam arti sesuatu yang diyakini dan disembah manusia. Tuhan di sini adalah sesosok pria yang memang benar adanya bernama Tuhan.

BACA JUGA: Motif di Balik Tragedi Tewasnya Reporter dan Kamerawan di AS

Dia lahir di Banyuwangi pada 30 Juni 1973. Namanya menjadi perdebatan, tak hanya di kalangan netizen namun juga buat Majelis Ulama Indonesia. 

MUI Jatim mendesak agar Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menarik KTP pria 43 tahun warga Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi itu.

BACA JUGA: Gajah Ngamuk, Pawang Diinjak Hingga Tewas, Turis Dibawa Lari ke Hutan

Tujuan dari penarikan KTP itu adalah agar Tuhan tidak bisa mengakses layanan pemerintahan hingga namanya diganti atau ditambah. 

BACA JUGA: Inilah Kronologis Penembakan Brutal Dua Jurnalis TV saat Siaran Live

foto: twitter

Ketua MUI Banyuwangi Muhammad Yamin mengaku tak setuju dengan alasan Tuhan yang enggan mengganti namanya. "Tidak selayaknya nama Tuhan digunakan oleh siapa pun," kata Yamin seperti dilansir Radar Banyuwangi (JPNN Group). 

Nah, di belahan lain, tepatnya di Amerika Serikat, para ahli maupun peneliti mengungkap kembali misteri Yesus.

Sejumlah media online luar, seperti Daily Mail dan Metro menurunkan laporan perdebatan soal istri Yesus.

Dirangkum dari dua media tadi, sebuah tes terbaru mengisyaratkan bahwa Yesus telah menikah alias memiliki istri.

Dalam sebuah papirus (alang-alang air yang tumbuh di Eropa Selatan dan Afrika Utara, digunakan sebagai bahan kertas pada zaman dahulu; dokumen) tertulis Jesus said to them, 'My wife'' and 'she will...be my disciple. Kurang lebih artinya adalah Yesus berkata kepada mereka, istri saya dan dia akan...menjadi muridku.

Hal ini tentu saja meragukan dan menghebohkan. Sebab dalam ajarannya, Yesus adalah selibat (pranata yang menentukan bahwa orang-orang dalam kedudukan tertentu tidak boleh kawin). Vatikan bersikeras dokumen ini palsu.

Namun sebuah studi yang dilakukan akademisi dari Columbia University melihat kemungkinan papirus itu asli. "Kami masih di tengah-tengah penelitian dan kesimpulan yang belum selesai," ujar Profesor James Yardley. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Motif Dendam, Setelah Tembak Dua Wartawan TV, Tersangka Coba Bunuh Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler