jpnn.com - JAKARTA – Parlin Silaen (52), salah seorang pemilik bus Metro Mini menjadi korban ganasnya razia akbar yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Jumat (10/12) lalu. Sebanyak tiga unit bus milik Parlin diketahui harus dikandangkan lantaran tidak sesuai standar operasional.
Namun ada hal yang mengganjal hati Parlin perihal razia tersebut. Parlin mengaku jika rekan-rekan supir bus metro mini dimintai uang Rp. 100 ribu agar bisa lolos dari razia itu.
BACA JUGA: Lawan Penggusuran, Warga Hujani Aparat dengan Air Cabai dan Batu
“Kata supir-supir, pas saya ke Terminal Senen, banyak yang bisa dibayar untuk lolos razia,” ujar Parlin ketika ditemui sedang berdemo bersama rekan metromini di seluruh Jakarta di Jalan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta, Senin, (14/12)
Parlin membeberkan bahwa anggota Dishub sedikit berdalih agar bisa mengandangkan Metromini secara paksa.
BACA JUGA: Bola Pembahasan APBD Sekarang di Tangan Ahok
"Seperti gak pakai sepatu, gak pakai celana panjang itu jadi alasan dalam razia yang ujung-ujungnya pada pengandangan metromini. Tapi pas dikasih Rp 100 ribu kata salah seorang supir, mereka jadi bebas,” ujarnya.
Meski begitu, Parlin mengakui jika bus Metromini miliknya mengaspal tidak sesuai prosedur yang berlaku. Namun demikian, ia hanya menyesalkan perihal anggota Dishub yang tidak adil lantaran adanya pungutan liar tersebut. “Lampu sen mati dan wiper gak nyala," aku ayah empat anak ini.(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Gile Bener...Pengin Makan Lobster Dibayarin Negara, DPRD DKI Minta Uang Dinas Ditambah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuih, Ahok Setuju Kasih DPRD Rp 1,6 Miliar untuk Beli Ini
Redaktur : Tim Redaksi