Aneh, Pemerintah Tak Bantu Pertamina Kuasai Blok Mahakam

Jumat, 26 April 2013 – 15:01 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menilai pernyataan Rudi Rubiandini saat masih menjadi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa SDM Pertamina tidak mampu mengelola Blok Mahakam, merupakan kebohongan besar dan melecehkan kemampuan bangsa sendiri. Sebab, faktanya justru banyak orang-orang Indonesia yang menjadi pekerja di perusahaan-perusahaan minyak terkemuka di dunia.

"Faktanya, SDM Total yang berkantor di Prancis selama mengelola Blok Mahakam, sebagian besar menggunakan SDM orang Indonesia juga," kata Marwan di Jakarta, Jumat (26/4).

Demikian juga halnya soal tudingan Pertamina yang disebut tidak punya modal. "Hal itu bisa teratasi dengan sendirinya begitu Blok Mahakam diserahkan kepada Pertamina," tegas dia.

Dijelaskannya, cadangan Blok Mahakam yang tersisa pada 2017 adalah 10,1 Tcf (trillion cubic feet). Artinya ada potensi penerimaan kotor dari Blok Mahakam sebesar  Rp 1.300 triliun.

Marwan menegaskan, dengan potensi sebesar ini maka akan ada banyak bank yang bersedia mengucurkan kredit. Anehnya, katanya, pemerintah malah menyatakan cadangannya tinggal 2 tcf, sehingga tidak layak kalau diserahkan Pertamina.

“Katakanlah cadangannya memang benar tinggal 2 tcf dan tidak menguntungkan seperti yang dikatakan pemerintah. Kalau benar begitu, kenapa Total masih tetap ngotot ingin memperpanjang kontrak?"ujar Marwan.

Dia menilai pemerintah rela membohongi rakyatnya sendiri hanya untuk menyenangkan pihak asing. "Kalau sudah begini, Saya menduga ada perintah dari SBY untuk memburu rente bagi kepentingan 2014,” ungkap Marwan Batubara. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Pantura Digelontor Rp 1,28 Triliun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler