jpnn.com, SINGARAJA - Warga Dusun Dauh Margi di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng di Kabupaten Buleleng dihebohkan oleh gumpalan api yang membakar pohon intaran. Api tersebut muncul sejak Kamis (21/6) malam.
Pengerahan mobil damkar ternyata tak ampuh untuk memadamkan api yang melahap pohon intaram itu. Anehnya, api padam sendiri saat pagi hari.
BACA JUGA: Rapi Yamendra Bakar CFC di Solok Lantaran tak Diberi Minum
Keanehan terus berlanjut. Jumat (22/6) pagi hingga jelang sore, warga tak menemukan jejak gumpalan api. Daun-daun pohon itu juga masih segar.
Bekas kebakaran seolah menghilang tanpa ada jejak. Namun sekitar pukul 21.30 malam, gumpalan api di pohon setinggi 7 meter itu kembali menyala tanpa sebab.
BACA JUGA: Niatnya Mengusir Ular, Pria Ini Malah Bakar Rumah Tetangga
Warga sektitar pun berbondong-bondong menyaksikan keanehan yang terjadi pada pohon yang tumbuh di lahan Gede Srengga itu.
Penduduk Dusun Dangin Margi, Nyoman Parna menuturkan, awalnya warga tak curiga saat api menyala pada Kamis malam. Mereka justru mengira api itu dari warga yang menggunakan obor untuk mencari sarang lebah.
BACA JUGA: Kebakaran, Satu Keluarga Tewas di Batam
“Awalnya kami tidak begitu curiga. Kami pikir itu biasa. Karena dikira ada orang yang cari sarang tawon pakai obor. Memang di batang pohon intaran sudah borok dan tua,” tuturnya.
Menurutnya, gumpalan api yang membakar pohon intaran sungguh misterius. Air dari mobil damkar pun tak bisa memadamkan api di pohon intaran.
Parna menjelaskan, mobil damkar tiba di lokasi sekitar pukul 23.00 WITA. Siraman air dari mobil damkar memang membuat api mereda, tapi tetap masih ada bara.
“Sudah habis satu tangki air, tapi tidak padam. cuma masih ada bara. Sampai-sampai tim pemadam nyerah memadamkan,” katanya.
Bahkan, batang pohon intaran yang terbakar tetap berdiri kukuh. Yang tak kalah aneh, daun intaran tak ada yang terbakar ataupun layu karena api.
Daun di pohon itu masih terlihat segar dan normal seakan tidak pernah terjadi apa-apa. “Ya bagi kami ini sangat aneh. Kok sudah dua kali kejadian. Tapi pohonnya tidak roboh, daunnya tetap segar, tidak layu” katanya.
Pengakuan serupa datang dari Dewa Ariadi. Dia adalah penggarap lahan di tempat pohon intaran terbakar.
Lahan itu digunakan untuk tempat budi daya rumput hias. Menurutnya, saat pohon intaran terbakar sempar terdengar dua kali ledakan.
Pada malam kedua saat intaran terbakar juga ada sekali ledakan. “Tetapi sulit dipadamkan. Rasanya ini aneh,” singkatnya.(bx/dik/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanki Mobil Terbakar, 10 Bedeng Dilalap Si Jago Merah di OI
Redaktur & Reporter : Antoni