Aneh Tapi Nyata: Antara Mistis, Biksu dan Gelar Juara Leicester

Rabu, 04 Mei 2016 – 09:45 WIB
Para pemain Leicester yang merayakan gol ke gawang MU. FOTO: AFP

jpnn.com - BIKSU dan Leicester City. Dua hal itu yang tak bisa dipisahkan. Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik The Foxes, julukan Leicester adalah orang Thailand. Dia pun begitu dekat dengan biksu-biksu Thailand.

Pemilik Leicester meminta biksu-biksu Thailand mendampingi Wes Morgan dkk. Ritual diciprati air suci sebelum laga juga sudah jadi tradisi dalam skuad Leicester sejak nyaris terdegradasi dari Premier League pada musim lalu. 

BACA JUGA: Lewati Barca Singkirkan Muenchen, Simeone: Ini Bukan Kebetulan

Tepat sebelum laga pekan ke-30 menjamu West Ham United di King Power, biksu-biksu itu mulai beraksi. 

Hasilnya? Sembilan laga terakhir Leicester ngebut dengan memenangi tujuh laga, sekali imbang dan sekali kalah. Leicester pun selamat dari degradasi. 

BACA JUGA: Bek Persib Akui Terbawa Arus

Dalam foto-foto di The Telegraph, Morgan tampak dipegang kepalanya oleh seorang biksu untuk didoakan. Lalu, ada Jamie Vardy yang diajak berbincang dengan sang biksu. 

Bukan hanya beraktivitas di dressing room Leicester. Musim ini, kesepuluh biksu-biksu juga sering terlihat ”berkeliaran” di tepi lapangan King Power sebelum laga-laga kandang Leicester. 

BACA JUGA: Usulkan Potong Generasi dan Perbaikan Statuta

Pada saat laga berlangsung, kadang-kadang mereka duduk di salah satu tribun King Power.

Kejutan dengan menjuarai Premier League musim ini menjadi bukti adanya power di belakang para biksu itu. 

”Tetapi, saya bisa menegaskan, ini bukan tentang ilmu sihir,” ucap Phra Prommangkalachan, salah seorang biksu Leicester dalam wawancaranya kepada The Telegraph. 

”Yang dapat kami lakukan hanyalah menawarkan dukungan secara spiritual. Kami meyakini bahwa kami bisa membantu pemain dalam menjaga kesehatannya, membantu mereka menghindari cedera, dan menjaga fokusnya. Tapi semua kembali kepada mereka sendiri, mereka harus tetap bermain bagus,” lanjutnya. 

Bahkan, demi melengkapi bantuan spiritual para biksu sejak musim lalu salah satu ruang di King Power Stadium dijadikan seperti layaknya kuil kecil. Kalau tidak melihat laga Leicester, biksu-biksu itu biasa berkumpul di kuil kecil itu. 

”Tetapi, dari tempat ini kami bisa merasakan getaran-getaran di luar sana,” sebut biksu Budha berusia 64 tahun itu. 

Terpisah, Alex Hylton yang pernah jadi Personal Matchday Assistant Leicester di musim lalu itu mengungkap fakta menarik. Sebagai seorang penganut Budha yang taat, Srivaddhanaprabha tidak membiarkan kuil kecil itu hanya menjadi persinggahan untuk para biksunya. 

Mr Vichai, begitu Hylton memanggil mantan bosnya tersebut, juga kerap berdoa di kuil kecil tersebut 45 menit sebelum laga dimulai. 

”Dia memang orang yang taat. Di musim lalu, orang banyak yang keheranan dengan banyaknya biksu di sini. Tetapi saat ini, itu jadi hal yang normal,” kenangnya. 

Diketahui, para biksu itu didatangkan dari sebuah kuil Budha di Distrik Bangkok Chinatown. Di tempat itu Mr Vichai biasa beribadah. 

Begitu pentingnya peran biksu itu, Mr Vichai pun memberinya fasilitas yang wah. Salah satunya dijemput dengan pesawat pribadi dari Bangkok dan landing di Southend Airport, Essex. 

Associated Press melaporkan, sejak sebelum laga melawan Manchester United di Old Trafford, Minggu malam kemarin WIB (1/5), hingga hari Selasa pagi kemarin WIB (3/5), banyak orang-orang yang mengenakan jersey Leicester mendatangi Kuil Buddha Emas (Golden Buddha). Di sana, mereka datang untuk mendoakan Leicester. (ren/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengharukan..Kata-kata Guardiola Usai Muenchen Gagal ke Final


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler