Aneh...Bukti Belum Cukup, Barang Sitaannya Kok Dibagikan ke Warga?

Minggu, 03 April 2016 – 10:02 WIB
Dandim 0616 Indramayu Letkol Arh Benny Febrianto S Sos menyerahkan pupuk kepada perwakilan petani, Jumat (1/4). FOTO: UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU

jpnn.com - INDRAMAYU – Anggota TNI dari Kodim 0616 Indramayu membagikan pupuk kepada petani miskin di wilayahnya, Jumat (1/4). Pupuk itu merupakan hasil sitaan dari sebuah truk yang diduga akan melakukan penyelundupan ke Jawa Tengah sehari sebelumnya. 

Dandim 0616 Indramayu Letkol Arh Benny Febrianto mengatakaan, pupuk sitaan itu adalah bantuan pemerintah pusat untuk petani. Karena itu, dia memilih membagikannya kepada masyarakat. “Kalau pupuk tersebut tetap disimpan di sini takut membusuk, dan akan mubazir. Jadi hanya beberapa saja yang tersisa sebagai barang bukti,” ujarnya, Jumat (1/4).

BACA JUGA: Massa Tuntut Pembebasan Istri Sultan

Anehnya, saat ditanya soal kasus dugaan penyelundupan 40 karung pupuk tersebut, Benny ogah banyak komentar. Alasannya, kasus itu sudah dia serahkan ke pihak Polres Indramayu. 

Lebih aneh lagi, dia mengungkapkan bahwa sampai sekarang aparat kepolisian belum menemukan bukti cukup bukti adanya pelanggaran pidana. Meski begitu, Benny tetap membagikan karung-karung pupuk itu kepada warga.

BACA JUGA: Pasukan Elite TNI Latihan di Dekat Lokasi Kelompok Abu Sayyaf

“Begitu respons dari pihak polres seperti itu, kami langsung minta petunjuk kepada atasan. Ternyata dari petunjuk yang diberikan, kami diminta membagikan pupuk tersebut kepada para petani agar bisa bermanfaat,” ujarnya.

Kapolres Indramayu AKBP Wijonarko SIK MSi, saat dikonfirmasi masalah tersebut juga mengatakan kalau kasus dugaan penyelundupan pupuk bantuan pemerintah itu masih belum cukup bukti. “Belum terpenuhi unsur pidananya dan perlu bukti-bukti yang mengarah,” ujar kapolres.

BACA JUGA: Ajaib, Sudah Tiga Kali Dinyatakan Mati Bisa Hidup Lagi

Seperti diberitakan, anggota TNI dari Kodim 0616 Indramayu berhasil menggagalkan pengiriman pupuk bantuan pemerintah bagi kelompok tani tahun 2015, yang diduga akan diselundupkan ke Jawa Tengah. Pupuk seberat 2 ton berhasil disita dari sebuah mobil truk Nopol E 9228 PB, saat melintas di jalan raya pantura Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Kamis (31/3). Keberhasilan ini berkat informasi yang masuk dari masyarakat.

Menurut Dandim 0616 Indramayu Letkol Arh Benny Febrianto, saat itu anggotanya mendapatkan informasi dari masyarakat, terkait dugaan penyelundupan pupuk bantuan pemerintah. Berdasarkan informasi tersebut, sejumlah anggota TNI melakukan pengintaian dari wilayah Patrol. Setelah menguntit kendaraan truk pengangkut pupuk tersebut, selanjutnya saat tiba di Jalan Raya Kandanghaur truk tersebut langsung dihentikan.

“Begitu truk berhenti dan setelah diperiksa oleh anggota, ternyata memang bermuatan 40 karung pupuk bantuan pemerintah, yang tidak diperjualbelikan,” tandas Benny.

Selanjutnya truk beserta muatannya langsung dibawa ke Markas Kodim 0616 Indramayu, termasuk dua awak kendaraan truk yaitu Kml (32) warga Patrol, dan ZA (32) selaku kenek truk, yang merupakan warga Desa Cangko Kecamatan Tukdana.

Berdasarkan informasi, pupuk yang terdiri dari 17 kuintal urea dan 3 kuintal NPK tersebut akan dibawa ke Pejagan atau wilayah Losari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Diduga pupuk yang bertuliskan “Bantuan Pemerintah, Tidak Diperjualbelikan” tersebut akan dijual, dengan cara mengganti kemasan. Karena dari dalam mobil truk juga ditemukan tumpukan kemasan karung kecil volume 5 kilogram. (oet/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Warga Tiongkok Danai Pertambangan Tanpa Izin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler