jpnn.com, JAKARTA - Direktur Keuangan PT Aneka Tambang Tbk(Antam) Anton Herdianto menyebut perusahaan pelat merah tersebut mampu mencacatkan laba yang cukup fantastis sepanjang periode sembilan bulan pertama 2021 (9M21).
Menurutnya, capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 9M21 sebesar Rp 3,94 triliun.
BACA JUGA: Harga Emas Antam dan UBS 24 Karat Hari Ini Menarik, Yuk Borong!
Capaian laba usaha perusahaan pada 9M21 Rp 2,35 triliun, tumbuh 63 persen dibandingkan 9M20 sebesar Rp1,44 triliun.
"Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 9M21 ANTAM sebesar Rp 1,71 triliun, tumbuh 105 persen dibandingkan laba tahun berjalan 9M20 sebesar Rp 835,77 miliar,” ujar Anton dalam keterangannya, Senin (6/12).
BACA JUGA: Letusan Semeru Mengakibatkan 14 Orang Meninggal Dunia, 69 Luka-luka, 2.970 Rumah Rusak
Anton menyebut implementasi strategi operasional yang tepat mendukung capaian profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 9M21 sebesar Rp 4,45 triliun, tumbuh signifikan 298 persen dibandingkan 9M20 sebesar Rp 1,12 triliun.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Profesional, Optimistis Segera Terungkap
Selain itu, ANTAM juga telah memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk royalti, PNBP, dan dividen.
“Pada tahun ini Antam telah memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 1,63 triliun,” katanya.
Capaian ini sebelumnya juga sudah diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, 2 Desember lalu.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Haikal memuji kinerja Antam, terutama terkait proyek pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur yang masih punya harapan menghasilkan laba besar.
Sebab, proyek tersebut hampir rampung dan hanya tinggal kendala pasokan listrik saja.
Dia berharap Antam benar-benar menjaga proyek tersebut.
Merespons pernyataan Haikal, Dirut Antam Dana Amin berjanji segera mencari solusi pasokan listrik pabrik feronikel di Haltim.
Dana Amin berharap bantuan dan dukungan Komisi VI untuk menghindari risiko-risiko klasik BUMN yang membuat proyek tidak delivered.
"Umumnya adalah risiko kontruksi, ada persoalan antarpemegang saham, ada persoalan teknologi, sekarang lebih lucu lagi persoalan internal kontraktor," kata Dana Amin.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang