jpnn.com - PEKANBARU - Hasil rapat lintas instansi mengeluarkan rekomendasi terkait kabut asap yang menyelimuti beberapa daerah di Riau.
Hasilnya, sekolah batal diliburkan dan aktivitas di lingkungan pendidikan tetap dapat berjalan normal.
BACA JUGA: Akibat Jalan Remuk, Dua PNS Tewas Kecelakaan
Informasi itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P4L) Diskes,, Andra S, Jumat (19/9) di Pekanbaru.
BACA JUGA: Ganjalan RUU Provinsi Tapanuli Bertambah
Menurutnya, rekomendasi itu diberikan karena kondisi cuaca di Riau mulai membaik.
‘’Kita sudah melakukan rapat bersama beberapa instansi terkait. Hasilnya memang dikeluarkan rekomendasi bahwa sekolah tidak jadi diliburkan,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Avanza Nyemplung ke Empang, Sopirnya Enggan Komentar
Saat ditanyakan mengenai pembahasan dalam rapat lintas instansi tersebut, ia menilai rapat fokus membahas mengenai rencana meliburkan sekolah. Sementara untuk langkah penanganan tidak dibahas secara mendetail.
‘’Dari laporan yang diperoleh, sekolah tidak perlu diliburkan, karena kondisi udara belum berbahaya dan kecenderungan mulai membaik,’’ sambungnya.
Rapat yang membahas dampak kabut asap tersebut melibatkan Badan Lingkungan Hidup, BMKG, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau, Persatuan Dokter Paru Indonesia, serta seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota se Riau.
Saat ditanyakan mengenai kondisi kualitas udara di Riau, Andra menilai kondisi udara yang sudah membaik diperoleh dari BLH dan BMKG. Parameternya adalah pantaua ISPU di beberapa titik di Riau.
Sementara untuk dampak penyakit dari kabut asap, dia menerangkan baru tiga daerah yang telah melaporkan. Yakni Kabupaten Siak, Rohul dan Pekanbaru.
‘’Rinciannya penyakit ISPA 250 kasus, Asma 20, Pneumoni 6, Iritasi mata 18, Iritasi kulit 18. Itu semua dalam kondisi rawat jalan. Sehingga belum dalam kondisi luar biasa,’’ ulasnya. (rio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gayo Lues dan Sabang Batal Rekrut CPNS
Redaktur : Tim Redaksi