JAKARTA - Pernyataan kontraversial calon hakim agung, Daming Sunusi, mendapat kritikan pedas dari mantan anggota Komnas HAM, Saharuddin Daming. Saharuddin kepada FAJAR (JPNN Group), Selasa (15/1) mengungkapkan, pernyataan Daming Sunusi tersebut bukanlah kekhilafan, tapi memang candaan yang disengaja.
Menurut Saharuddin, itu adalah perspektif hakim dalam menilai tindakan kriminalitas berupa pemerkosaan. Sehingga sebut dia, wajar jika kemudian putusan hukuman untuk para pelaku pemerkosaan, sangat ringan.
Saharuddin mengaku termasuk orang yang sangat mendukung para pelaku pemerkosaan bisa dihukum dengan hukuman maksimal agar bisa memberikan efek jera.
"Kita tahu sekarang ini kriminalitas merajalela, khususnya pemerkosaan termasuk kepada anak di bawah umur. Tapi seenaknya saja, dia (Daming Sunusi, red) mengeluarkan pernyataan konyol seperti itu," tegas Saharuddin.
Menurut Saharuddin, apa yang lontarkan Daming, sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang membangun kepribadian seorang lelaki Bugis Makassar.
"Ini mempermalukan kita semua, sehingga saya berpendapat, dia tidak layak untuk duduk di kursi hakim agung, itu hanya akan menambah masalah, setelah kasus Yamanie," beber Saharuddin. (asw)
Menurut Saharuddin, itu adalah perspektif hakim dalam menilai tindakan kriminalitas berupa pemerkosaan. Sehingga sebut dia, wajar jika kemudian putusan hukuman untuk para pelaku pemerkosaan, sangat ringan.
Saharuddin mengaku termasuk orang yang sangat mendukung para pelaku pemerkosaan bisa dihukum dengan hukuman maksimal agar bisa memberikan efek jera.
"Kita tahu sekarang ini kriminalitas merajalela, khususnya pemerkosaan termasuk kepada anak di bawah umur. Tapi seenaknya saja, dia (Daming Sunusi, red) mengeluarkan pernyataan konyol seperti itu," tegas Saharuddin.
Menurut Saharuddin, apa yang lontarkan Daming, sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang membangun kepribadian seorang lelaki Bugis Makassar.
"Ini mempermalukan kita semua, sehingga saya berpendapat, dia tidak layak untuk duduk di kursi hakim agung, itu hanya akan menambah masalah, setelah kasus Yamanie," beber Saharuddin. (asw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Dugaan Kongkalikong Kasus Blackberry
Redaktur : Tim Redaksi