JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR Taslim Chaniago mengapresiasi sikap kesatria TNI AD yang telah secara terbuka mengumumkan anggota Kopassus sebagai pelaku penyerbuan ke LP Cebongan, Sleman. Menurutnya, sikap terbuka TNI itu akan sangat membantu upaya penegakan hukum terkait penembakan empat tahanan Polda DIY yang dititipkan di LP Cebongan.
"Saya mengapresiasi sikap itu, sehingga tidak menyulitkan penegak hukum dan tidak menjadi polemik di tengah masyarakat mengenai siapa yang melakukan penyerangan itu," ujar Taslim pada JPNN, Kamis (4/4) malam.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meyakini, aksi anggota Kopassus itu pasti dilakukan dengan perencanaan meski Tim Investigasi TNI AD menyebut tindakan anggota kesatuan elit itu hanya sebagai sikap reaktif solidaritas korps. "Karena tidak mungkin sebuah penyerangan yang dilakukan dengan banyak pasukan tidak direncanakan," terangnya.
Sementara anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy berharap aksi nekad anggota Kopassus itu tidak dihubung-hubungkan dengan institusi TNI. "Apa yang dilakukan oleh oknum ini adalah tindakan personal, jangan sampai dihubung-hubungkan dengan kesatuan. Itu terlihat dari hasil ivestigasi tim TNI AD yang menyatakan adanya upaya pencegahan namun gagal," katanya.
Meski demikian dia berharap kasus itu tidak menciderai mental anggota Kopassus sebagai kesatuan elit TNI yang dibanggakan. Mengutip Discovery Channel Military, Aboe menyebut Kopassus sebagai pasukan elit yang layak disejajarkan dengan pasukan elit top di dunia, seperti SAS dari Inggris. "Sampai saat ini mereka (Kopassus) masih sebagai kesatuan terbaik dunia," katanya.
Seperti diketahui, Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen Unggul K Yudhoyono mengungkapkan bahwa penyerangan terhadap Lapas Cebongan, Sleman dilakukan oleh sembilan orang anggota Kopassus. Motifnya, karena solidaritas korps lantaran ada anggota Kopassus yang dikeroyok hingga tewas. (chi/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie: Indonesia Butuh Abraham Samad
Redaktur : Tim Redaksi