Anggap Kubu Prabowo-Sandi Kerepotan Cari Bahan Kritik Jokowi

Jumat, 19 Oktober 2018 – 20:04 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Foto: dokumen JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Raja Juli Antoni menilai kubu Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno gagal mengkritisi kebijakan pemerintah sehingga memilih mengangkat isu remeh.

Menurutnya, hal itu terlihat dari kubu Prabowo - Sandi yang mempersoalkan pose Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengajak Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim berpose dengan satu jari yang menjadi simbol duet Jokowi - Ma’ruf.

BACA JUGA: Fadli Zon Yakin Banget Luhut dan SMI Langgar Aturan Kampanye

"Bagi saya ini politik framing yang dilakukan kubu sebelah sana untuk kembali menunjukkan mereka gagal mengkritik acara berhasil luar biasa, terutama tentang Game of Thrones yang menjadi perbincangan di dunia luar sana," kata Antoni di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).

Antoni menjelaskan, kubu oposisi tak bisa menyanggah keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, lanjut Antoni, kubu Prabowo - Sandi hanya bisa menyinyir hal yang tidak substansi dari acara.

BACA JUGA: Delegasi IMF-WB Study Langsung ke Desa Dangin Puri Kangin

"Yang keluar adalah hal yang remeh temeh tentang satu jari atau dua jari yang dilakukan oleh Pak Luhut dan Bu Sri Mulyani," jelas dia.

Sekretaris jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga menilai modus nyinyir tersebut sama dengan keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan pembukaan Asian Games 2019. Karena acara itu sukses, kubu oposisi akhirnya hanya bisa menyindir soal Jokowi yang menggunakan stuntman.

BACA JUGA: Dikunjungi Delegasi IMF, Tukad Bindu Bali Tuai Pujian

"Jadi sekali lagi ini kemiskinan apresiasi dari kubu sebelah sana, sehingga muncul hal-hal yang remeh temeh. Tetapi, kami persilakan kepada mereka untuk ke Bawaslu. Dan kami yakin bahwa Bawaslu sebagai garda demokrasi akan melihat persoalan ini secara objektif," pungkas Antoni.(tan/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertemuan IMF-WB Kelar, Bali Untung Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler