Anggap Pemain U-19 Sudah Bisa Improvisasi

Saat Hadapi Lawan dengan Pressing Ketat

Minggu, 29 Juni 2014 – 10:05 WIB
Indra Sjafri. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - BANDUNG - Ditahan imbang 1-1 oleh tim Pra PON Jabar membuat pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri semakin membuka mata terhadap kondisi timnya dan kemungkinan calon lawan yang dihadapi.

Dia menyebut, tingginya motivasi permainan tim lawan, membuat permainan ketat. Tapi, dia percaya timnya berhasil keluar dari tekanan.

BACA JUGA: AS Janji Lebih Agresif dan Kreatif

Pelatih 51 tahun itu menilai bahwa permainan Pra PON Jabar hampir sama dengan gaya permainan Pra PON Jatim dan Timnas Oman. Motivasi tinggi, membuat lawan melakukan strategi pressing mulai dari lini pertahanan Indonesia.

"Tim Jabar memang menutup lini satu (lini belakang) kita dengan cepat. Itu menyulitkan untuk build up serangan dari bawah, karena itu sering terlihat bola-bola  panjang ke depan," katanya usai pertandingan.

BACA JUGA: Akhiri Mimpi El Tri

Dia mengakui jika banyak passing pemain-pemainnya kerap salah sepanjang pertandingan sehingga bisa diintercept lawan. Itu pula yang membuat gaya bola pendek khas Timnas U-19 terlihat menurun dibanding laga-laga sebelumnya.

Dari data yang dimiliki Indra, jumlah passing pemainnya memang menurun dibanding pertandingan lainnya. Meski tak menyebut jumlah passing secara pasti, jumlah tersebut dipastikan menurun dari passing Timnas U-19 yang mencapai 600-700 kali passing setiap laga.

BACA JUGA: Dua Kali, Brasil Diselamatkan Mistar Gawang

"Tidak hilang permainan kita, tapi karena lawan cepat pressing bola banyak langsung ke depan. Ini akan menjadi evaluasi kita, banyak passing salah juga," tuturnya.

Mendapatkan lawan yang ngotot dan motivasi tinggi untuk terus menekan dan agresif dari lini pertahanan sendiri, Indra menyebut pemainnya mulai terbiasa. Dia mencontohkan dengan berhasilnya pemainnya berimprovisasi, hingga gol akhirnya tercipta di Injury time.

"Evan Dimas bisa improvisasi, cari inisiatif untuk bisa cetak gol. Tapi, memang lawan bisa kasih imbang, tapi yang perlu dicatat itu bukan dari hasil permainan, tapi gol tendangan bebas," kilahnya.

Apakah tidak ada yang istimewa dengan permainan PON Jabar? Indra menyebut tak satupun pemain yang diliriknya meski telah berhasil menahan imbang timnya. Dia menyebut, motivasi tinggi lah yang menjadi kunci mengapa lawan bisa menahan imbang. Karena itu, dia menilai tak ada pemain Pra PON Jabar yang bisa dipanggil ke Timnas U-19 untuk diseleksi.

"Saya belum lihat skill Individu, tactical mereka. Mereka bisa karena motivasinya tinggi. Tapi harusnya dibarengi sikap sportif mainnya, jadi tidak membahayakan pemain Timnas," jelas pelatih asal Padang itu.

Setelah laga ini, Timnas U-19 diliburkan selama tiga hari ke depan agar khusyuk mengawali bulan Ramadhan yang jatuh pada hari ini. Evan dkk baru berlatih kembali pada 2 Juli mendatang dan langsung kumpul di Kediri pada 1 Juli untuk menghadapi Persik U-21 pada 4 Juli mendatang di Stadion Brawijaya, Kediri. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyusup Ganggu Latihan Les Bleus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler