Anggap Perjanjian Batu Tulis Sudah tak Ada Bobotnya

Senin, 17 Maret 2014 – 16:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sikap Partai Gerindra yang terkesan menagih janji Megawati Soekarnoputri untuk mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pemilihan Presiden 2014 dengan mengungkiit kembali perjanjian Batu Tulis, disesalkan politikus senior PDI Perjuangan, Sidarto Danusubroto.

Saat ditemui di Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta, Sidarto menegaskan bahwa perjanjian itu hanya berlaku kalau pasangan Mega-Prabowo menang dalam Pemilu Presiden 2009 lalu.

BACA JUGA: Bawaslu Siap Tangani Pengaduan Parpol yang Dicoret

Namun karena PDIP mengalami kekalahan, maka secara moral dan etika perjanjian itu sudah batal.

"Kalau masalah ini dibesar-besarkan, saya sesalkan. Masalah yang begini lama, saya anggap ini suatu agreement (perjanjian) yang tidak menghasilkan apa-apa. Agreement tidak artinya," kata Sidarto, Senin (17/3).

BACA JUGA: Tim Pemeriksa DKPP di Daerah Tak Berwenang Memutus Perkara

Menurut Ketua MPR RI itu, kondisinya akan berbeda jika dalam Pemilu 2009 pasangan Mega-Prabowo berhasil mendulang suara dan duduk sebagai presiden dan wakil presiden. Jika itu terjadi, baru lah perjanjian Batu Tulis memiliki bobot yang kuat.

"Kalau waktu itu Mega terpilih, mungkin bisa berguna (perjanjian Batu Tulis itu)," tandas Sidarto.(fat/jpnn)

BACA JUGA: KPU Dituding Diskriminatif Terapkan Sanksi Diskualifikasi

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Pertimbangkan Abraham Samad untuk Cawapres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler