Anggap Prabowo-Hatta Tak Kompak soal Visi dan Misi

Pengamat Sebut Koalisi Merah Putih Didasari Kalkulasi Kekuasaan

Selasa, 17 Juni 2014 – 17:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti mengkritisi perbedaan pandangan antara Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa terkait angka kebocoran keuangan negara termasuk dari sektor kekayaan. Menurut Ray, perbedaan antara Prabowo dengan Hatta itu menunjukkan koalisi yang dibangun memang bukan dari kesamaan visi dan misi.

“Perbedaan-perbedaan ini memberi sinyal kuat bahwa visi-misi pasangan ini (Prabowo-Hatta, red) tidak disusun secara bersamaan. Secara umum, visi misinya lebih banyak mengandalkan visi-misi yang telah disusun Partai Gerindra sebelumnya," kata  Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (17/6)

BACA JUGA: Pemahaman Ekonomi Hatta Dinilai Lebih Baik Dibanding JK

Sebelumnya Prabowo dalam debat capres kedua yang digelar Minggu (15/6) malam menyebut ada kebocoran keuangan negara lebih dari Rp 1000 triliun, termasuk dari sektor kekayaan alam. Namun, pernyataan Prabowo itu justru ditepis Hatta. Karenanya muncul kesan bahwa duet yang diusung Koalisi Merah Putih itu tidak kompak dalam hal visi dan misi.

Ray menambahkan, sebenarnya perbedaan antara Prabowo dengan Hatta bukan hanya menyangkut soal angka kebocoran keuangan negara. Sebab, dalam debat pertama juga ada kesan duet calon presiden dari Koalisi Merah Putih itu berbeda pandangan tentang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun UUD 1945 hasil amandemen.

BACA JUGA: Anggap Watak Asli Prabowo Terlihat ketika Menolak Cipika-Cipiki

Ray juga mengatakan, perbedaan yang mencolok adalah ide Prabowo tentang nasionalisasi perusahaan pertambangan asing di Indonesia. Belakangan setelah Prabowo berduet dengan Hatta, lanjut Ray, gagasan tentang nasionalisasi perusahaan asing itu direvisi menjadi renegosiasi kontrak. “Isu nasionalisasi yang kemudian diralat jadi renegosiasi jelas menohok rezim SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red), karena Hatta sebagai salah satu penanggungjawabnya," sambung Ray.

Yang juga jadi pertanyaan Ray adalah peran PKS sebagai bagian dari Koalisi Merah Putih yang justru tidak aktif menyuarakan visi dan misi Prabowo-Hatta. Ray malah menangkap kesan PKS lebih sering mengkampanyekan figur Prabowo daripada Hatta. “Sejauh yang saya lihat, PKS bahkan tidak sering tampil kampanye dengan mengandalkan visi-misi yang ada. PKS lebih banyak mengandalkan pribadi Prabowo yang mereka nilai dekat dengan Islam," ujarnya.

BACA JUGA: KPU Ikuti Aturan, Pilpres Berpeluang Dua Putaran

Karenanya Ray menilai Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta bukan didasari pada titik temu dalam hal visi dan misi, tapi pada alasan-alasan lain. "Tentu tak tertutup kemungkinan titik temu koalisi ini semata hanya pada kalkulasi-kalkulasi kekuasaan,” ulasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Prabowo Tolak Ajakan Cipika-Cipika Jokowi Beredar di YouTube


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler