JAKARTA -- Malaysia memang tak henti-hentinya berulah. Klaim terhadap kebudayaan Indonesia, terus dilakukan. Tingkah laku negeri tetangga satu ini bikin geram masyarakat Indonesia. Tarian Tor-tor dan alat musik Gondang Sembilan dari Sumatera Utara, kali ini yang diklaim mereka.
Sontak saja, Anggota DPR dari Sumatera Utara, Martin Hutabarat, langsung angkat bicara. Dia menilai, pantas saja bila masyarakat Indonesia geram melihat tingkah laku Malaysia yang gemar mengaku-ngaku budaya negara lain sebagai budayanya.
"Malaysia ini negara kecil dibandingkan negara kita. Mereka sedang mencari jati diri. Beda dengan Indonesia, sejak dulu sudah negara kerajaan yang besar yang luas wilayahnya bahkan sampai Semenanjung Malaka seperti Sriwijaya dan Majapahit. Oleh karena itu kita pantas mengasihani mereka ini karena sikapnya yang tidak tahu diri," kata Martin kepada wartawan, Senin (18/6).
Ditegaskan Martin, setelah Reog Ponorogo dan kini Tari Tor-tor ingin diklaim, pantas saja kalau masyarakat Indonesia protes. "Apalagi saya sebagai putra Sumatera utara melihat Malaysia ini tidak etis, tidak memiliki etika, kurang menghargai negara tetangganya," kata Martin.
Namun, Martin mengingatkan tidak perlu bereaksi berlebihan soal Tor-tor yang akan diklaim Malaysia ini. "Anggap saja Malaysia ini adik kita yang nakal karena sedang berproses mencari jati dirinya," ujar dia.
Martin menegaskan, memang sulit membuat Malaysia ini mengerti. "Sulit membuat Malaysia mengerti. Mereka hanya takut kalau rakyat Indonesia sudah marah. Kalau itu mereka ketakutan," jelasnya.
Seperti diketahui, kantor berita Malaysia, Bernama, melansir berita bahwa Menteri Rais berencana mendaftarkan Tarian Tor-tor dan alat musik Gondang Sembilan milik masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tak Gubris Tudingan Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi