jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin meminta Idrus Marham selaku pelaksana tugas (Plt) ketua umum di partainya segera merespons desakan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Menurut Mahyudin, sudah 31 DPD I Golkar menginginkan munaslub demi memilih ketua umum baru pengganti Setya Novanto yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mahyudin mengatakan, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar sudah mengatur bahwa munaslub bisa diselenggarakan jika ada permintaan dari dua pertiga jumlah DPD I. “Dengan permintaan DPD satu itu, maka DPP Golkar harus merespons dengan melakukan rapat pleno kembali," ucap Mahyudin di Jakarta, Senin (4/12).
BACA JUGA: Loyalis Papa Novanto Bisa Jadi Sandungan Airlangga Hartarto
Saat ini, kata Mahyudin, bola untuk menggelar munaslub ada di tangan Idrus. Sebab, desakan munaslub itu harus direspons melalui pleno DPP.
Karena itu Mahyudin menegaskan, Golkar tak perlu menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk menggelar munaslub, tapi cukup rapat pleno DPP. "Wacana rapimnas itu tidak diperlukan, karena begitu rapat pleno memutus soal jadwal munaslub, siapa penyelenggaranya, panitia pengarahnya, tentu diputuskan dalam rapat pleno tersebut," ucap wakil ketua MPR itu.
BACA JUGA: Golkar Ingin Kadernya jadi Cawapres Pendamping Jokowi
Namun demikian, Mahyudin juga mengingatkan DPP Golkar agar tetap menghormati posisi Setya Novanto yang hingga kini masih menjadi ketua umum. Sebab, Novanto yang kini dalam tahanan KPK tetap memiliki jasa bagi Golkar.
"Jadi jangan juga teman-teman kacang lupa kulitnya. Begitu Novanto seperti sekarang langsung mendesak-desak munaslub," tegasnya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Pringsewu Antusias Sambut Cagub Arinal
Meski demikian Mahyudin meyakini Novanto sudah legowo jika posisinya sebagai ketua umum diganti melalui munaslub. Karena itu Mahyudin mengingatkan elite Golkar agar membicarakan waktu dan lokasi pelaksanaan munaslub.
"Menurut saya tidak usah terlalu terburu nafsu, tetapi tidak diulur-ulur. Kalau memang sudah sepakat ya silakan saja," pungkas Mahyudin.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh, Ternyata Ini Alasan Fadli Zon Ogah Minta Novanto Mundur
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam