jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat tak ingin calon presiden yang diusungnya, Prabowo Subianto terganggu oleh beredarnya surat palsu dengan kop Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ABRI. Martin tak mau surat yang disebutnya palsu itu mengubur visi dan misi yang ditawarkan Prabowo.
"Kita jangan terlalu sensitif (menangggapi surat palsu itu), nanti malah kabur visi-misi capres," kata Martin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6).
BACA JUGA: Pramono: Panglima TNI dan Kapolri Harus Ikut Bertanggung Jawab
Martin dengan tegas membantah Prabowo telah dipecat dengan tidak hormat sebagaimana tertera dalam surat yang akhir-akhir ini beredar luas itu. Sebab, Prabowo hingga saat ini masih mendapatkan uang pensiunan dari negara.
"Pak Prabowo tak pernah dipecat dengan tak hormat, makanya dapat pensiun," ungkapnya menyampaikan bantahan.
BACA JUGA: Mabes: Kalemdikpol Tak Sengaja Bertemu Timses Jokowi
Martin menambahkan, pihaknya tak mau ambil pusing apalagi memperpanjang masalah kampanye hitam yang dialamatkan ke Prabowo. Sebab, kata Martin, Prabowo sendiri juga enggan menanggapinya.
"Pak Prabowo tak mau ambil pusing. Orangnya tak terlalu reaktif pada isu-isu yang menjelekkan dirinya," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: KPU Jangan Buru-buru Nyatakan Pemilu Satu Putaran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Salami Menag Baru, SDA Pergi Lewat Jalan Lain
Redaktur : Tim Redaksi