jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti hasil akhir pendidikan di Indonesia. Pasalnya, kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dengan Vietnam.
Padahal, anggaran pendidikan yang digelontorkan pemerintah cukup besar yakni sebesar yakni Rp 416 triliun atau sebesar 20 persen dari APBN.
BACA JUGA: Kemenkeu Sabet Juara Umum AMH 2017
Sayangnya meski besaran anggaran hampir sama dengan Vietnam, namun tak membuat pendidikan di Indonesia naik peringkat.
Tercatat, pendidikan Indonesia berada di peringkat 53, sedangkan Vietnam di peringkat 8 dunia.
BACA JUGA: Rp 211 Triliun Dana Daerah Mengendap di Bank
"Ini fenomena yang sekarang menjadi tantangan. Investasi manusia pada pendidikan dan kesehatan itu penting," kata Sri Mulyani di Hotel Shangri-La, Jakarta beberapa hari lalu.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini, Sri Mulyani menyoroti kinerja guru di Indonesia. Dari datanya ada sekira 4 juta guru yang setiap tahunnya dibayar pemerintah, tapi kinerjanya tidak kompeten.
BACA JUGA: Penutupan Alexis Kok Bawa-Bawa Nama Sri Mulyani
Mengingat baik buruknya kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh standar kualitas guru. Karena itu, guru perlu meningkatkan kompetensinya seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
"Saya undang guru Indonesia bertemu dan mereka akan membuat suatu platform supaya mutu-mutu guru bagus," katanya.
Karena itu, dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru, Tanoto Foundation secara berkelanjutan menjalankan salah satu programnya yakni Pelita Guru Mandiri untuk meningkatkan mutu guru-guru di Indonesia.
“Permasalahan utama yang dialami sekolah-sekolah di Indonesia selain soal kesenjangan dalam kompetensi guru, juga terkait dengan penyampaian pembelajaran yang kurang efektif dan fasilitas sekolah yang tidak memadai," kata Head of Executive Board Tanoto Foundation Sihol Aritonang
Menyikapi masalah tersebut, Tanoto Foundation berkesimpulan dibutuhkan intervensi holistik yang dirancang untuk menyelesaikannya hal ini.
Ikhtiar tersebut kemudian diwujudkan dalam kerangka besar melalui Program Pelita Pendidikan yang hingga saat ini telah mendukung pembelajaran berkualitas di 518 sekolah, menjangkau 43 ribu siswa dan lebih dari 5.100 guru.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Saatnya Dirjen Pajak Lepas dari Kemenkeu
Redaktur & Reporter : Yessy