jpnn.com, SURABAYA - Para wakil rakyat sangat menyayangkan banjir yang sempat melanda Kota Surabaya beberapa hari terakhir ini.
Dewan bahkan langsung menegur Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
BACA JUGA: Tanggul Masih Utuh Dibilang Jebol
Dewan meminta agar segera melakukan pembenahan semua pekerjaan gorong-gorong, box culvert dan plengsengan saluran yang berada di 23 titik pekerjaan di Kota Surabaya.
Bila tidak, maka imbasnya kawasan perkampungan terkena banjir.
BACA JUGA: Banjir, Jalur Kereta Vital di Jatim Terpaksa Tutup
Komisi C DPRD Surabaya meminta kepada Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk segera melakukan pembenahan tersebut karena anggaran yang diberikan kepada Dinas PU dan Bina Marga dan Pematusan 2018 mendatang sebesar Rp 1,1 trilliun.
"Anggaran tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun ternyata yang terserap hanya 40 persen, sehingga 2018 dikepras atau dikurang sebesar Rp 2 miliar, sehingga menjadi Rp 1,1 trilliun," ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya, Agung Prasodjo.
BACA JUGA: Bersihkan Sampah, Anggota TNI Temukan Mayat Bayi
Anggaran untuk pembebasan lahan dan bangunan sangat besar mencapai Rp 302 miliar, lalu untuk mengatasi banjir sebesar Rp 103 miliar.
Bila tahun 2018 tidak bisa menyerap anggaran pengeluaran belanja daerah (APBD) 2018 sebesar Rp 1,1 triliun, maka Badan Anggaran akan melakukan pengurangan terhadap Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.
Sementara itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama dengan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan melakukan pengecekan terhadap saluran yang mampet di kawasan tengah Kota Surabaya dan pinggiran kota yang rawan terkena dampak banjir.
Risma meminta kepada Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, untuk memperhatikan semua saluran dan pembangunan gorong-gorong yang belum selesai pekerjaannya.
"Agar secepatnya diselesaikan sehingga tidak berdampak banjir kepada warga Surabaya yang tinggal di perkampungan," tegas Risma. (end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Surabaya Makin Heboh karena Hoaks
Redaktur & Reporter : Natalia