Banjir, Jalur Kereta Vital di Jatim Terpaksa Tutup

Selasa, 28 November 2017 – 11:07 WIB
Banjir di Porong, Sidoarjo, Jatim. Foto: JawaPos

jpnn.com, SIDOARJO - Jalur vital kereta api (KA) yang menghubungkan Surabaya dengan bagian timur Jawa Timur (Jatim) terpaksa ditutup.

Hal ini karena jalur tersebut tergenang banjir setelah tingginya intensitas hujan di kawasan Sidoarjo dalam dua hari terakhir.

BACA JUGA: Stasiun Kebanjiran, Penumpang Telantar

Begitu pula dengan kedua jalur di Jalan Raya Porong, juga ditutup mulaim kemarin siang pukul 12.00 WIB.

Jalan raya yang bersebelahan dengan tanggul Lumpur Lapindo itu mengoneksikan Surabaya dengan Malang dan juga dengan bagian timur Jatim.

BACA JUGA: 2018, KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Ditargetkan Beroperasi

Di Jalan Raya Porong, genangan terdalam mencapai 150 cm. Adapun panjang genangan sekitar 700 meter.

Sedangkan tinggi air yang menggenangi rel KA ada yang sampai 40 sentimeter di atas rel.

BACA JUGA: Bersihkan Sampah, Anggota TNI Temukan Mayat Bayi

"Itu (genangan) yang paling dalam (untuk jalan raya dan rel kereta api)," kata Kasi Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim Kemal Faruk.

PT KAI Daop 8 pun harus menyiapkan belasan bus untuk mengangkut penumpang KA dari Stasiun Gubeng ke Bangil, Pasuruan.

Dari sana, perjalanan baru dilanjutkan dengan kereta tujuan terakhir Banyuwangi.

Titik genangan di Jalan Raya Porong terlihat di depan tanggul lumpur. Mulai dari Desa Ketapang hingga Desa Siring.

Untuk ketinggian air, yang paling rendah 20 cm. Titik terdalam di pintu keluar tol Sidoarjo.

Tingginya genangan air itu membuat akses tersebut tidak bisa dilewati.

"Kami terpaksa menutup Jalan Raya Porong sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji di sela melakukan pemantauan kemarin sore pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, Humas PT KAI (Persero) Daop 8 Gatut Sutiyatmoko menjelaskan, 17 bus yang mengangkut penumpang dari Stasiun Gubeng tidak langsung balik setelah sampai di Bangil.

Tapi, mereka menunggu kereta dari Banyuwangi dan Jember. Penumpang kereta-kereta tersebut secara bergantian akan diangkut ke Gubeng.

Alternatif serupa pernah diterapkan PT KAI (Persero) Daop 8 pada 2015. Kala itu, Jalan Raya Porong juga terendam.

Saat ini PT KAI (persero) Daop 8 menata rute alternatif. Misalnya, KA Jayabaya. Rute awal Malang-Surabaya Gubeng-Pasar Turi-Pasarsenen.

"Rute itu kami ubah Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya dan Pasarsenen," ucapnya.

Ada tiga KA yang rutenya diubah. Selain KA Jayabaya, ada KA Mutirara Selatan rute Bandung-Malang dan KA Bima rute Jakarta-Malang.

Pengubahan rute itu menghindari rel di Jalan Raya Porong.

Gatut juga berfokus pada penanganan rel di kawasan Porong. Yakni, penambahan batu untuk meninggikan rel.

"Kami upayakan agar kereta bisa melewati jalur tersebut," katanya.

Menurut Gatut, pada banjir kali ini, panjang badan rel yang terendam sebenarnya tidak seluruhnya. Hanya sekitar 200 meter.

"Namun, kami tidak mau ambil risiko. Jadi, kami tutup jalurnya," ujarnya.(aph/jos/riq/c6/ttg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Surabaya Makin Heboh karena Hoaks


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler