JAKARTA - Nasib PSIR Rembang di ujung tanduk. Klub yang berlaga di ajang kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2013 ini terancam bubar karena anggaran semakin menipis. Dana sharing dari Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator liga juga tidak kunjung cair.
Manajer PSIR Charis Kurniawan mengaku, saat ini kondisi PSIR benar-benar kekurangan anggaran untuk mengarungi kompetisi lebih jauh lagi. Tabungan tim juga sudah menipis karena kebutuhan tim cukup banyak.
Meski enggan menyebutkan berapa anggaran yang tersisa klub berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut, namun Charis mengaku anggaran hanya cukup satu kali laga away.
Sesuai dengan jadwal, setelah ditantang oleh Perseman Manokwari, di Stadion Maguwoharjo, selanjutnya PSIR akan ditantang PSM Makassar pada 30 Maret. Untuk laga away ke Makassar paling tidak manajemen harus menyediakan anggaran minimal Rp100 juta.
“Anggaran kita hanya sisa untuk satu kali laga away lagi, yakni melawan PSM Makasar,” ujarnya.
Dia mengaku, setelah laga away kontra PSM, manajemen tidak tahu lagi harus mencari anggaran dari mana. Pasalnya sponsor juga belum ada yang masuk dan sharing anggaran dari LPIS sebesar Rp2,5 miliar, yang sangat diharapkan belum ada kejelasan.
Sebab itu, manajemen juga belum bisa memastikan apakah tim akan tetap dilanjutkan atau tidak untuk mengikuti kompetisi IPL. “Ya tidak tahu nanti bagaimana, kalau memang tidak ada anggaran kita tidak mungkin memaksakan diri,” ujarnya. (lis)
Manajer PSIR Charis Kurniawan mengaku, saat ini kondisi PSIR benar-benar kekurangan anggaran untuk mengarungi kompetisi lebih jauh lagi. Tabungan tim juga sudah menipis karena kebutuhan tim cukup banyak.
Meski enggan menyebutkan berapa anggaran yang tersisa klub berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut, namun Charis mengaku anggaran hanya cukup satu kali laga away.
Sesuai dengan jadwal, setelah ditantang oleh Perseman Manokwari, di Stadion Maguwoharjo, selanjutnya PSIR akan ditantang PSM Makassar pada 30 Maret. Untuk laga away ke Makassar paling tidak manajemen harus menyediakan anggaran minimal Rp100 juta.
“Anggaran kita hanya sisa untuk satu kali laga away lagi, yakni melawan PSM Makasar,” ujarnya.
Dia mengaku, setelah laga away kontra PSM, manajemen tidak tahu lagi harus mencari anggaran dari mana. Pasalnya sponsor juga belum ada yang masuk dan sharing anggaran dari LPIS sebesar Rp2,5 miliar, yang sangat diharapkan belum ada kejelasan.
Sebab itu, manajemen juga belum bisa memastikan apakah tim akan tetap dilanjutkan atau tidak untuk mengikuti kompetisi IPL. “Ya tidak tahu nanti bagaimana, kalau memang tidak ada anggaran kita tidak mungkin memaksakan diri,” ujarnya. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSIS Gaet Esteban Guillen
Redaktur : Tim Redaksi