jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tantowi memprediksi anggaran sebesar Rp 10 triliun yang disiapkan Kementerian Keuangan bagi Pemilu 2019 belum merupakan anggaran keseluruhan.
Namun, baru sebagian untuk membiayai tahapan pemilu di 2017 dan 2018.
BACA JUGA: Anggaran Pemilu 2019, Mendagri: Kalau Dibelikan Supermie, ya Sangat Banyak
"Kalau total anggaran yang kami ajukan sampai 2019 itu mencapai Rp 15,5 triliun. Jadi kayanya (Rp 10 triliun yang disebut Kemenkeu,red) itu hanya untuk anggaran 2017 dan 2018," ujar Pramono di Jakarta, Rabu (26/7).
Pramono mendasari pandangannya karena Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani sebelumnya menyebut, anggaran Rp 10 triliun dialokasikan bagi KPU dan Bawaslu.
BACA JUGA: Fadli Zon Akui AHY dan Gatot Sama-sama Berpeluang Dampingi Prabowo
Sementara untuk KPU, anggaran yang diajukan mencapai Rp 15,5 triliun di luar anggaran yang diajukan Bawaslu untuk pengawasan.
"Dalam pemberitaan kan juga tidak disebutkan bahwa Rp 10 triliun itu untuk sampai 2019. Kalau kami sih berbaik sangka bahwa itu hanya sampai 2018," ucapnya.
BACA JUGA: Pilpres 2019 Bakal Seru jika PAN Gabung Poros PD-Gerindra-PKS
Meski demikian Pramono berjanji akan memeriksa kembali perihal anggaran itu ke Sekretariat Jenderal KPU.
"Saya akan cek dulu apakah Kemenkeu sudah menyampaikan informasi itu ke KPU. Kami juga akan komunikasi dengan pemerintah dan DPR, termasuk dengan kemenkeu, jika alokasi anggaran (Rp 10 triliun,red) belum sesuai dengan besaran anggaran yang kami ajukan," tutur Pramono.
Sebelumnya, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, dalam postur sementara anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2017 terdapat anggaran dana mendesak mencapai Rp 25,5 triliun.
Dana tersebut akan dialokasikan ke beberapa lembaga. Di antaranya untuk pemilu sebesar Rp 10 triliun dan anggaran tambahan Asian Games Rp 1,5 triliun.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Gatot? Ini Kata Fadli Zon...
Redaktur & Reporter : Ken Girsang