jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui anggaran penyelenggaraan Pemilu 2019 cukup besar.
Bila mengikuti besaran anggaran yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencapai Rp 15,5 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk anggaran bagi pengawasan yang dikelola Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan anggaran bagi pengamanan.
BACA JUGA: Boikot Pemilu, Citra Gerindra Akan Terpuruk
Meski mahal, anggaran tersebut menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini cukup sepadan. Apalagi sepenuhnya digunakan bagi pelaksanaan demokrasi, demi memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan lebih baik bagi Indonesia ke depan.
"Jadi jangan dilihat anggarannya yang sampai belasan triliun rupiah. Kalau dibelikan supermie yang banyak. Biaya pemilu memang mahal. Tapi yang penting secara organisasi anggarannya pemerintah siap," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu (26/7).
BACA JUGA: Novanto Tersangka, Mendagri Mengaku Prihatin
Menurut mantan anggota DPR ini, anggaran yang besar cukup masuk akal jika melihat tahapan yang harus dilakukan penyelenggara mempersiapkan proses pemilihan.
Mulai dari merekrut penyelenggara di tingkat daerah, memverifikasi secara faktual partai politik peserta pemilu, hingga mempersiapkan kebutuhan logistik dan menyosialisasikannya kepada masyarakat.
BACA JUGA: Tjahjo Tegaskan Perppu Tidak Dadakan, Begini Tanggapan Fadli Zon
Tujuannya hanya satu, agar penyelenggaraan pemilu nantinya benar-benar berlangsung secara demokratis dan Indonesia memiliki pemimpin yang terbaik dari tokoh-tokoh yang ada.
"Rekrutmen (penyelenggaraan pemilu,red) itu untuk memilih mulai dari presiden, DPR, DPD sampai DPRD. Jadi penting tahapannya dilakukan dengan baik mulai dari sekarang," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Galang Koalisi Pilih Opsi D
Redaktur & Reporter : Ken Girsang