Anggaran Sektor Pertanian Minim, Andi Akmal: Jangan Bikin Petani Susah

Selasa, 22 Desember 2020 – 23:30 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, Andi Akmal Pasluddin. Foto: Humas FPKS DPR RI

jpnn.com, BONE - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin (AAP) menegaskan, petani jangan dibikin susah khususnya terkait kepemilikan Kartu Tani.

Hal ini ditegaskan Andi Akaml saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Percepatan Program Kementerian Pertanian RI Tahun 2020 di Hotel Helios, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (20/12/2020).

BACA JUGA: Simak, Inilah Tujuh Pernyataan Syahrul Yasin Limpo dalam Perjuangan di Sektor Pertanian

Menurut Andi Akmal, kehadiran Kartu Tani untuk sementara tidak menjadi persyaratan untuk menerima pupuk subsidi.

“Jadi harus dipastikan Kartu Tani tersebar ke semua petani yang memiliki kriteria layak dan  berhak mendapatkan Kartu Tani. Jangan Kartu Tani menyusahkan petani dan mensyaratkan mendapatkan pupuk subsidi, lalu kartunya tidak tersebar,” tegas Akmal, di hadapan peserta sosialisasi.

BACA JUGA: Emisi Gas Menurun Akibat Pandemi, Begini Reaksi Andi Akmal DPR

“Kartu ini hanya sarana atau alat. Tidak menjadi persyaratan bagi petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi,” sambungnya.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini angat mengapresiasi raihan produktivitas pertanian Kabupaten Bone, khususnya sebagai penghasil beras terbesar nomor 7 nasional.

BACA JUGA: Andi Akmal DPR Berharap Aspirasi Ini Dapat Didengar Pemerintah

“Ini hasil kerja keras kita semua. Mulai dari para petani hingga pemerintah seluruh jenjang di setiap wilayah kerjanya,” tutur Akmal.

Politikus PKS ini juga mendorong agar pemerintah pusat bersiap mengalokasikan anggaran yang berkesesuaian untuk kebutuhan petani. Karena Menteri Pertanian sudah mempublikasikan, bahwa sektor pertanian ini sangat kukuh dimana sektor lain terdampak pandemi covid, tetapi sektor pertanian tidak terdampak.

Karena memang hajat hidup akan kebutuhan makanan, tidak akan pernah berkurang permintaannya.

"Kita tidak boleh 'main-main' soal anggaran sektor pertanian ini. Terutama pemegang kebijakan anggaran negara. Semua sangat bergantung para pengelola uang negara ini. Jujur mereka, Maju pertanian kita. Korup Mereka, Hancur negara kita,” tutup Andi Akmal Pasluddin dengan tegas.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler