jpnn.com, JAKARTA - SyahruI Yasin Limpo adalah seorang birokrat senior yang saat ini mengemban tugas sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Sebagai seorang menteri membidangi urusan pangan, Syahrul memiliki tugas khusus membuat perubahan besar dalam membangun sektor pertanian Indonesia.
BACA JUGA: Menteri SYL Bawa Tiga Misi Indonesia untuk Pangan di Forum Mentan Sedunia
Bukan sebatas konsep dan ide gagasan, membangun pertanian harus dilandasi perjuangan dan semangat yang terus berkobar.
Karena itu, dalam berbagai kesempatan Syahrul sering mengeluarkan statemen dan kata-kata penuh tekad dan optimisme.
BACA JUGA: Di Depan Jokowi, SYL: 7 Investor Siap Mendukung Food Estate Humbahas
Syahrul bahkan selalu meyakinkan semua orang bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional.
Lebih dari itu, perjuangan Syahrul sering kali membuat orang makin cinta dan bangga terhadap pertanian Indonesia.
BACA JUGA: Dampingi Luhut Panjaitan, Syahrul Yasin Limpo Yakin Januari Selesai
Berikut ini adalah tujuh statemen Syahrul yang dirangkum untuk memahamkan nilai perjuangannya dalam membangun pertanian maju, mandiri, dan modern.
1. Makan Tak Bisa Menunggu Hari
“Pandemi ini adalah turbulensi global yang paling dahsyat karena regional dalam kawasan global banyak yang kolaps. Semua terlanda, semua tak bisa melakukan apa-apa, selain bertahan agar tidak tumbang dalam sebuah negara, tetapi sektor pertanian merupakan sektor yang eksis pada krisis apa pun. Itu tandanya pertanian menjadi kekuatan negara. Kenapa? Karena makan tak bisa ditunda, makan tak bisa menunggu hari. Kalau begitu ini menjadi pekerjaan yang tidak pernah putus.”
2. Indonesia Adalah Negara Besar yang Tidak Boleh Kalah dengan Negara Lain
“Modal dasar untuk sebuah negara hebat adalah rakyat dan alam yang luar biasa dan itu ada di Indonesia. Artinya apa? Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Negara ini negara besar. Bukan rakyat kecil. Kalau begitu pertanian menjadi sangat penting karena berkaitan dengan hajat orang banyak.”
3. Hindari Korupsi dan Jaga Harga Diri
"Membangun kesadaran budaya antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri. Jagalah harga diri sehingga mencegah dari tindakan korupsi. Intinya, momentum ini harus menjadi bagian dari mengondisikan diri kita dan pejabat publik, agar betul-betul standar operasional dan prosedur dari semua kerja yang ada, dan adanya tekad bersama untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela.”
4. Serap Teori Kampus untuk Mengembangkan Ketahanan Pangan
“Saya berharap mahasiswa mau turun ke lapangan. Konsepnya sudah ada dan kita juga punya ilmunya. Hanya saja perlu dilakukan pendekatan yang tidak biasa. Ini adalah salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Saya berharap definisi-definisi serta teori-teori yang diajarkan perguruan tinggi Indonesia, dapat segera diserap oleh BKP (Badan Ketahanan Pangan) untuk dapat mengembangkan ketahanan pangan. Karena ini menyangkut hak hidup masyarakat Indonesia.”
5. Pertanian adalah Pasarnya Mancanegara
“Adanya peningkatan produksi pertanian itu tandanya membuktikan bahwa kekuatan pertanian kita sangat besar dan menjadi pasar yang kuat di mancanegara. Apalagi komoditas kita di tanam di (Indonesia) sebagai negara tropis.”
6. Petani Adalah Pahlawannya Bangsa
“Petani menjadi pahlawan yang menyelamatkan perekonomian Indonesia. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada para petani, karena kalian adalah pahlawan penyelamat kehidupan bangsa.”
7. Pertanian Dibutuhkan Tekad dan Kemauan
“Pertanian itu memang tidak membutuhkan skill khusus, tetapi yang dibutuhkan adalah tekad dan kemauan. Jadi, mau insinyur, sarjana kedokteran, sarjana hukum atau apa pun itu, sebenarnya terbuka untuk menjadi petani-petani atau kelompok bisnis tani yang ada.”
Sebagai informasi, sebelum ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri, Syahrul merupakan sosok yang malang melintang di dunia pemerintahan.
Tercatat, ia pernah menjadi lurah, camat, wakil bupati, bupati, wakil gubernur dan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode. (rls/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy