Anggaran Tak Cukup, BPBD Belum Kirim Air Bersih

Rabu, 08 Agustus 2018 – 19:27 WIB
Warga desa mengalami krisis air bersih. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, GRESIK - Warga 27 desa di enam kecamatan di Gresik mengeluh sulit dapat air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik belum memenuhi permintaan air. Anggaran tidak cukup.

Hingga kemarin (7/8), tercatat 64.008 jiwa terdampak kekeringan. Mereka tinggal di 27 desa dalam enam kecamatan.

BACA JUGA: 16 Wilayah Terancam Kekeringan Hingga Oktober

Yaitu, wilayah Benjeng, Cerme, Kedamean, Duduksampeyan, Bungah, dan Sidayu.

Yang terakhir terdeteksi kekurangan air bersih adalah Dusun Ujung Timur, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu.

BACA JUGA: Ingin Bangun Seribu Sumur untuk Atasi Krisis Air Bersih

Di sana ada 151 kepala keluarga (KK). Mereka sulit dapat air bersih.

''Tapi, sampai hari ini (kemarin) belum ada bantuan air bersih,'' ujar Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra.

BACA JUGA: Bantuan Air Bersih di Tiga Wilayah Menipis

Kondisi Dusun Ujung Timur itu telah dialami desa-desa lain di Kota Pudak.

Sejak musim kemarau, mereka menderita. Kesulitan air untuk minum, mandi, cuci, dan kakus. Benjeng paling parah.

Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito menyatakan belum bisa mengedrop air bersih ke 27 desa tersebut.

Sebab, harga air bersih dari PDAM tidak terbeli dengan anggaran BPBD.

BPBD hanya punya anggaran Rp 36 ribu per tangki ukuran 5 ribu liter. Namun, harga air PDAM mencapai Rp 55 ribu per tangki.

Sudah mengajukan permintaan? Tarso menyebut sudah. PDAM pun telah menurunkan harga dari Rp 55 ribu menjadi Rp 37.500.

Namun, tetap saja harga itu belum terbeli oleh anggaran BPBD. Masih ada selisih Rp 1.500.

''Kami putuskan tidak melakukan dropping air bersih dulu,'' ungkapnya. (yad/c14/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Cari di Sumur Sawah


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler