jpnn.com - JAKARTA - Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi. Mantan anggota komisi keuangan DPR RI itu mengaku kecewa dengan hasil kerja tim ekonomi di Kabinet Kerja.
"Kalau ditanya, apakah kerja tim ekonomi saat ini, tidak maksimal? Jawaban saya, yes," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Auditorium Andi Hakim Nasution (AHN) IPB, Bogor, Senin (15/6).
BACA JUGA: Pelni Siapkan 24 Kapal untuk Angkut Pemudik
Rizal memaparkan indikasi paling jelas dari buruknya kerja tim ekonomi adalah melemahnya rupiah, minimnya cadangan devisa, beratnya target pajak, serta potensi naiknya jumlah utang luar negeri. Menurutnya, jika target pajak tak tercapai maka biasanya pemerintah lari ke utang sebagai solusinya.
"Saya dengar, orang-orang pajak sudah mulai mengeluh. Nah, kalau target pajak tidak terpenuhi maka biaya pembangunan pasti dari utang luar negeri. Sedangkan utang kita sudah Rp 2.800 triliun," paparnya.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Segera Datangkan 60 Pesawat, Ini Jenisnya
Meski begitu Rizal tidak sepenuhnya menilai kinerja pemerintahan buruk. Dia justtu memuji perhatian pemerintah yang sangat besar terhadap pembangunan infrastruktur.
Secara spesifik, Rizal mengaku mendukung penuh program pembangunan jalan 1000 kilometer yang digulirkan presiden. Rizal menilai proyek infrastruktur itu akan memiliki efek domino yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: YLKI Nilai Tarif Tol Cikapali Terlalu Mahal
Karena itu Rizal berharap Kementerian Kehutanan untuk segera memuluskan izin bagi proyek tersebut. Dia percaya, pembangunan jalan tidak akan berdampak buruk terhadap kelestarian hutan.
"Audit BPK sejak 2009 sampai 2014 tidak ada korelasinya pembangunan dengan tingkat kerusakan hutan. Kita harapkan, kementerian kehutanan menjadi relawan pembangunan, bukan penghambat pembangunan," tegas pungkasnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan Sekolah, Tarif Tiket Pesawat Malah Turun
Redaktur : Tim Redaksi