jpnn.com, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memastikan dua senjata api yang dirampas dari anggota Brimob di Napua sudah di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya.
Berdasarkan penyelidikan, kata Mathius Fakhiri, terungkap bahwa senjata organik Polri yang dirampas sudah berada di tangan KKB dan saat ini senjata itu dalam perjalanan menuju wilayah Kabupaten Nduga.
BACA JUGA: Anggota Brimob Tewas Diserang, Irjen Mathius Fakhiri Langsung Kerahkan Pasukan
"Sudah dipastikan senjata api (rampasan dari polisi) berada di tangan KKB. Kami berupaya mendapatkannya kembali," ucap Fakhiri ditemui seusai melepas Tim Bhakti Sosial dalam rangka HUT Ke-76 Bhayangkara di Jayapura, Senin.
Dia menegaskan aparat akan melakukan tindakan hukum dan menangkap penganiaya yang menyebabkan anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen gugur.
BACA JUGA: Pelatih PSM Makassar Senang Bukan Main
Polda bertekad mendapatkan kembali dua senjata api yang dirampas sejak Sabtu (18/6) di Napua.
"Polda Papua akan melakukan penegakan hukum, juga menambah personel ke Wamena untuk menangkap para pelaku," ujar Irjen Fakhiri.
BACA JUGA: Mayjen TNI Gabriel Lema: Saya jadi Begini karena Makan Beras Polisi
Kapolda berharap tidak ada lagi yang mencampuradukkan masalah ini dengan politik karena kasus tersebut murni tindakan kriminal sehingga kasusnya akan ditangani secara hukum hingga tuntas.
"Tidak ada lagi kekerasan atas nama apa pun, jangan saling mencurigai karena kepolisian punya langkah profesional dalam menangani kasus tersebut," katanya menegaskan.
Insiden ini berawal dari tewasnya anggota Brimob Polda Papua Bripka Diego beserta hilangnya dua senjata api yang terjadi Sabtu sore (18/6) sekitar pukul 17.00 WIT di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
Saat itu Danki D Brimob Wamena AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi di Napua.
AKP R bersama Bripda Diego Rumaropen kemudian ke TKP.
Setelah menembak sapi -- sebelum kemudian menuju lokasi sapi yang ditembak -- AKP R menitipkan senjata api yang dibawa kepada korban Diego.
Beberapa saat kemudian datang sekelompok warga dan menyerang korban hingga Diego gugur, kemudian mereka merampas dua senjata api.
Dua pucuk senjata api organik Polri yang dibawa lari pelaku, yaitu AK101 dan SSG08 (sniper). (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Sungguh Keterlaluan, Warga Asli Papua Sampai Ketakutan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti