jpnn.com, PALU - Seorang anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Madogo Raya hanyut di Sungai Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Benar peristiwa itu. Kami menerima informasi dari Kapolsek Sausu pada Sabtu (25/6) pukul 19.15 WITA," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Minggu (26/6).
BACA JUGA: Anak Bu Asni Hanyut, Ridwan Kamil Ucapkan Duka
Menurut Andrias, berdasarkan informasi yang diterima, satu anggota Brimob terseret arus saat menyeberangi sungai di Desa Salubangan, Kecamatan Sausu.
Anggota Polri itu berasal dari Satuan Brimob Kepulauan Riau (Kepri) dengan identitas Brigpol Janwar Sobar Wijaya, kelahiran Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA: Banjir di Mamasa Merusak Puluhan Hektare Lahan Pertanian dan Hewan Ternak Hanyut
Mereka ditugaskan dalam Satgas Madago Raya mengejar sisa teroris Poso.
Hutan Sausu menjadi salah satu jalur perlintasan sisa teroris Poso.
BACA JUGA: Seorang Pelajar yang Hanyut di Sungai Belum Ditemukan
Saat ini, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap anggota Brimob tersebut.
"Personel Basarnas kami kerahkan dari Pos SAR Parigi berjumlah empat personel sejak Sabtu malam. Setiba di sana personel melakukan koordinasi dengan pihak terkait, namun operasi pencarian baru dimulai hari ini bersama tim gabungan," ujar Andrias.
Dia memaparkan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) SAR, estimasi waktu pencarian dilakukan selama tujuh hari ke depan. Operasi hari ini dimulai dari titik kejadian dan menyisir aliran sungai.
Guna kelancaran operasi, personel Basarnas dilengkapi peralatan SAR darat, satu unit mobil angkut personel, peralatan komunikasi, peralatan medis, alat pelindung diri (APD) COVID-19 dan alat pendukung lainnya.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Andi Sultan mengemukakan, unsur SAR terlibat pada operasi pencarian terdiri tim rescue Pos SAR Parigi, personel Polsek Sausu, Brimob, TNI, PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat setempat.
"Kami mengimbau tim terlibat agar selalu berhati-hati, mengingat koordinat pencarian merupakan jalur operasi Madago Raya, dan kami juga berharap korban bisa secepat ditemukan. Di titik pencarian, personel hanya mengandalkan radio komunikasi karena tidak ada jaringan telekomunikasi," pungkas Andi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi